Bahtera rumah tangga. Dari rata-rata survey yang saya peroleh dari kebanyakan pemuda di Indonesia membayangkan pernikahan itu hanya sampai pada resepsinya saja tanpa mereka memikirkan bagaimana dan akan dibawah kemana rumah tangga mereka setelah resepsi kelak. Mereka hanya memikirkan bagaimana dekorasi pernikahannyanya, bagaimana gown resepsi pernikahannya, tanpa pernah berfikir bagaimana jika rumah tangga mereka mendapat ujian kelak, dan bagaimana cara mereka mendidik anak kelak.
Harus kita sadari bahwa bahtera perkawinan tidak selalu dapat mengarungi samudra dengan tenang dan lancar. Pasti setelah pernikahan kelak banyak sekali masalah yang datang. Hal itulah yang akan memicu keretakan bahkan sampai dengan perpisahan. Dalam keluarga untuk mencegah dan memicu terjadinya perpecahan, sebelum menikah kita dan pasangan seharusnya dapat berfikir lebih jauh, bukan hanya berhenti sampai resepsi saja.
Sebelum menikah seharusnya kita membuat komitmen dulu dengan calon pasangan kita. Bagaimana cara pemecahan masalah ketika rumah tangga mereka goyah nantinya, bagaimana cara mendidik anak mereka kelak nantinya, akan seperti apa dan bagaimana pola pengasuhan terhadap anak mereka kelak sehingga pernikahan bukan sampai pada resepsi saja melainkan jelas mau dibawa kemana nasib pernikahan mereka kelak nantinya.
Ketika sudah menikah, komunikasilah yang harus dijaga. Jangan sampai ada kesalah fahaman dalam pernikahan. Karena dari kesalah fahaman tersebut biasanya akan berakibat fatal. Bukan hanya berakibat untuk kita dan pasangan kita saja, namun akan berakibat fatal untuk anak kita nantinya. Bayangkan saja jika dalam sebuah rumah tangga komunikasi tidak terbina dengan baik maka saya yakin suatu saat pasti rumah tangga itu akan terak dan berujung perceraian. Bisa kita lihat bagaimana kebanyakan sikap dari anak yang berasal dari keluarga broken home? Biasanya anak dari keluarga yang broken home ini akan menjadi kalo bukan pribadi yang sangat tertutup biasanya mereka akan menjadi anak yang salah jalan akibat pergaulan dan kurangnya kasih saying.
Oleh karena itu sebelum menikah pikirkan matang-matang betul tentang bagaimana komitmen kalian kelak, jangan hanya sampai pada resepsi dan bersenang-senang saja. Dan ketika sudah menikah, binahlah komunikasi yang baik dengan keluarga, pasangan, dan anak kalian kelak agar bahtera rumah tangga yang kalian bina tidak pecah dan berujung sia-sia.