Mohon tunggu...
Faricha Hasinta
Faricha Hasinta Mohon Tunggu... -

Menulislah selagi jemarimu masih mampu bergerak ...^^\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Selamat Ulang Tahun. . .

8 Maret 2011   16:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:57 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terlahir dari persaingan jutaan sperma yang hanya menghasilkan satu pemenang…

Terlahir dari milyaran tangis bayi yang menyeruak hadir di muka bumi.. …

Menghadirkan gelak tawa dan tangis haru para penantinya

Helaan napas lega dan butiran kecil air mata menyelinap ke dalam kulit tipis nan merah itu

Pecah sudah segala gundah yang menyelimuti ruangan

Kini hanya tersisa suara parau yang memekik telinga. .,

Namun entah mengapa, suara itu seakan menyihir pendengarnya untuk larut dalam damai

Damai yang terperi. . .

Dan suara itu adalah suara tangisan. ..

Tangis seorang bayi untuk pertama kalinya merasakan kefanaan. .

Tangis seorang pemenang yang telah berhasil memenangkan kompetisi maha dahsyat.. .

Tangis seorang dermawan yang mampu menyumbangkan guliran senyum orang2 di sekitarnya, meski ia sendiri harus menangis. . .

Ya itulah. ., masa di mana menjadi hari paling bersejarah dalam hidup kita..

Masa yang tak kan pernah dilupakan bagi seorang wanita yang telah berbulan-bulan membawa kita kemanapun ia pergi

Kini. ., Telah puluhan tahun berlalu dari masa itu. . .

Waktu adalah anak panah yang melesat kencang

Kita tak kan mungkin mampu menghentikan ataupun melambatkannya

Selama waktu masih tersisa, tak perlu ragu untuk menikmati kehadiran kita di muka bumi ini

Ketika kita menyadari betapa berharganya itu semua, kita juga akan menyadari betapa berharganya kita yang mungil di alam semesta jagad raya ini..

:)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun