Mohon tunggu...
Fariastuti Djafar
Fariastuti Djafar Mohon Tunggu... Dosen - Pembelajar

Pembelajar sepanjang hayat, Email:tutidjafar@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Kenduri Haji di Kampung Malaysia

28 Agustus 2016   13:20 Diperbarui: 29 Agustus 2016   08:19 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Acara doa selamat

Menjelang keberangkatan untuk melaksanakan ibadah haji, orang Melayu di Malaysia dan Indonesia, umumnya menyelenggarakan acara doa selamat agar yang berangkat dilancarkan ibadahnya dan mendapatkan haji yang mabrur. Acara tersebut bervariasi dari yang sangat sederhana sampai yang tergolong “wah”.

Akhir minggu pertama Agustus yang lalu, saya diundang menghadiri selamatan dalam rangka keberangkatan ke Tanah Suci oleh seorang teman yang karyawan suatu universitas negeri di Sarawak, Malaysia. Teman saya sebenarnya ingin acara yang sederhana. Namun karena merupakan keluarga besar dan orangtuanya banyak kenalan, jadilah yang diundang sekitar 1000 orang.

Acara selamatan diberi nama “Majlis Doa Selamat dan Khatamal Al-Quran”. Selain untuk naik haji, doa selamat tersebut juga diperuntukkan bagi keponakan teman yang baru lahir yang dikenal juga dengan istilah acara  “tepung tawar”, yang merupakan bagian dari adat Melayu baik di Malaysia maupun Indonesia ( lebih lanjut tentang "tepung tawar").

Tata kelola haji di Malaysia

Keluarga teman saya bersyukur karena dia dan adiknya dapat berangkat haji tahun ini. Waktu tunggu naik haji di Malaysia adalah 10 tahun terhitung sejak mendaftar dengan menyetor tabungan pertama sebesar  1.300 ringgit Malaysia (RM) (1 RM sekitar Rp. 3.300) di Lembaga Tabung Haji (LTH) Malaysia. Tabungan pertama tersebut tidak boleh diambil, yang kemudian menjadi bagian dari total tabungan haji. Pendaftaran haji dianggap batal jika tabungan pertama tersebut diambil. 

Sisa tabungan haji dilunasi selama masa tunggu. Teman saya misalnya, mendaftar dan menyetor tabungan pertama pada Juli 2007. Dia memerlukan waktu 7 tahun untuk menabung sehingga ongkos haji terpenuhi pada 2014. Tabungan di LTH ditransfer bulanan melalui pemotongan gaji dan secara pribadi di luar gaji.

Karena naik haji untuk kali yang pertama, teman saya hanya membayar sebanyak RM 9.980 dari yang seharusnya RM 18.890. Sisanya sekitar RM 8.910 merupakan subsidi dari LTH bagi Warga Negara Malaysia yang baru pertama kali naik haji. Subsidi tidak diberikan kepada mereka yang naik haji untuk kali kedua dan seterusnya.

Teman saya harusnya berangkat 2017. Dia dapat berangkat lebih awal (2016) antara lain karena ada yang menunda keberangkatan. Pada awal Desember 2015, teman saya mendapat tawaran dari LTH untuk mencari muhrim yang sah, karena usianya di bawah 45 tahun. Muhrim tersebut diberi waktu 1 bulan untuk melunasi tabungan haji. Jika tidak, keberangkatannya akan ditunda sampai muhrim siap.

Teman saya meminta adiknya menjadi muhrim. Kebetulan si adik baru mendaftar dan menyetor tabungan pertama pada September 2015. Memang rejeki si adik yang dapat naik haji tanpa menunggu sampai 10 tahun. Untuk menjadi muhrim, tidak perlu dalam status sudah mendaftar haji, sepanjang memenuhi syarat sebagai muhrim dan dapat melunasi tabungan haji dalam waktu 1 bulan yang ditentukan LTH.

Mulai 1 Januari 2013, karyawan yang beragama Islam di Malaysia dan anggota Kumpulan Wang Simpanan Pekerja (KWSP) (KWSP), jika memenuhi syarat, bisa mendapat bantuan dari KWSP berupa pembayaran setoran pertama.  Jumlah pengeluaran yang akan dibantu oleh KWSP untuk berangkat haji yaitu RM 3.000, hanya sekali seumur hidup dan untuk anggota yang berusia kurang dari 55 tahun (KWSP-Haji). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun