Mohon tunggu...
Fariastuti Djafar
Fariastuti Djafar Mohon Tunggu... Dosen - Pembelajar

Pembelajar sepanjang hayat, Email:tutidjafar@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mempertanyakan Pembangunan di Perbatasan Kalimantan Barat (Bagian Dua)

13 Januari 2016   07:23 Diperbarui: 13 Januari 2016   07:51 3861
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="PPLB Badau, Kecamatan Nanga Badau, Kabupaten Kapuas Hulu"][/caption]

Bagian Satu

Dari tiga Pos Pemeriksaan Lintas Batas (PPLB)/Pos Lintas Batas Negara (PBLN), Entikong, Aruk dan Badau, PPLB Entikong merupakan PPLB yang paling sibuk. PPLB Entikong paling banyak dilintasi orang dan kendaraan dari luar kecamatan perbatasan (Entikong dan Sekayam).

Lokasi PPLB Entikong, Kabupaten Sanggau (yang berhadapan dengan PPLB Tebedu Sarawak), berada di tengah Kalimantan Barat (Kalbar). PPLB Aruk, Kabupaten Sambas (yang berhadapan dengan PPLB Biawak Sarawak) terletak di lokasi paling utara Kalbar sementara PPLB  Badau Kabupaten Kapuas Hulu (yang berhadapan dengan PPLB Lubok Antu Sarawak) terletak paling timur dari wilayah Kalbar.  

Jarak Pontianak-Entikong (sekitar 310 Km) sebenarnya kurang lebih sama dengan jarak Pontianak-Singkawang-Sambas-Aruk (sekitar 305 Km). Namun, diperlukan waktu sekitar 7 jam  dari Pontianak ke PPLB Entikong dan 12 jam dari Pontianak ke PPLB Aruk. Ini karena dari Pontianak ke PPLB Aruk harus melalui Singkawang (kota terbesar kedua di Kalbar) dan Sambas  sementara lalu lintas pada jalur Pontianak-Singkawang-Sambas relatif padat. Kondisi jalan yang buruk antara Kota Sambas dan Aruk juga lebih panjang dibandingkan antara Pontianak dan Entikong.

Jarak yang paling jauh dari Pontianak adalah PPLB Badau yaitu sekitar 1000 Km untuk jalur Pontianak-Putussibau-Badau. Kondisi jalan yang buruk menyebabkan Badau lebih mudah dicapai dari arah Sarawak dengan jalur udara Pontianak-Kuching (sekitar 30-45 menit) dilanjutkan dengan jalur darat Kuching-Biawak sekitar 2 jam. 

Lalu lintas orang dan kendaraan

PPLB Entikong, Badau dan Aruk setiap hari dibuka pukul 05.00 dan ditutup pukul 17.00 waktu Indonesia barat atau pukul 06.00 dan pukul 18.00 waktu Sarawak. Bis-bis dari beberapa perusahaan angkutan Indonesia dan Malaysia umumnya berangkat awal pagi atau malam. 

Bis pagi berangkat dari Pontianak pada pukul 7 sehingga bisa masuk ke PPLB Entikong dan keluar dari PPLB Tebedu sebelum pintu gerbang ditutup. Bis malam berangkat dari Pontianak sekitar pukul 9 dan tiba di depan PPLB Entikong sekitar pukul 4 pagi. Bis-bis tersebut dan kendaraan lainnya kemudian mengantri untuk masuk ke lokasi PPLB yang dibuka pukul 5 pagi. Setelah keluar dari PPLB Tebedu, perjalanan dilanjutkan menuju Kuching (ibukota Sarawak) dengan waktu sekitar 2 jam.  

 [caption caption="Antrian kendaraan pada waktu subuh, menunggu PPLB Entikong dibuka "]

[/caption]

[caption caption="Bis Indonesia di terminal Kuching Centre, Sarawak"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun