Beberapa waktu lalu media sosial ramai membahas mengenai perubahan sebutan $ janda$ menjadi ibu tunggal. Fenomena ini belakangan mencuat disebabkan oleh video yang direkam secara diam-diam oleh seseorang yang memperlihatkan mantan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan yang terlihat tidak senang ketika lawan biacaranya menggunakan kata janda sebagai bahan candaan. Video ini diunggah oleh salah satu akun X yakni $ @WagimanDeep212_$ yang kini telah mencapai 5,1 juta tayangan. Ia mengaku malu, marah, dan sedih mendengar pernyataan tersebut. “Saya nggak mau mendengar istilah janda, ya”, ungkapnya. Beliau menegaskan bahwa penggunaan kata janda sering menyebabkan cara pandang seseorang keliru.
Video kemudian disambung dengan potongan klip kampanye Ridwan Kamil yang mengungkapkan program bantuan kesejahteraan untuk janda. “Nanti janda-janda akan disantuni oleh Pak Habiburrahman. Akan diurus lahir batin oleh Bang Ari Lubis. Akan diberi sembako oleh Bang Adnan, dan kalau cocok akan dinikahi oleh Bang Rian.” Pernyataan tersebut membuat netizen naik darah sebab dianggap melecehkan perempuan. Hal ini sejalan dengan pernyataan Anies Baswedan yang mengungkapkan bahwa tanggung jawab negara kepada ibu tunggal bukanlah memberikan pengganti pasangan (laki-laki), namun bagaimana negara dapat membuat ibu tunggal menjadi lebih mandiri.
Arti Sebutan Janda dan Ibu Tunggal
Istilah janda sendiri dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) didefinisikan sebagai wanita yang tidak bersuami lagi karena bercerai ataupun karena ditinggal mati suaminya. Sedangkan istilah ibu tunggal atau kerap disebut single mom sendiri adalah seorang perempuan yang berperan sebagai orang tua tunggal dalam sebuah keluarga. Keduanya memiliki persamaan makna, hanya saja berbeda penyebutan. Beberapa alasan seorang perempuan menjadi ibu tunggal cukup beragam, ada yang disebabkan karena kematian sang belahan jiwa maupun perceraian. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), total keluarga dengan kepala rumah tangga perempuan dengan status cerai hidup sebanyak 14,93%, sedangkan yang berstatus cerai mati berjumlah 72,82% dari jumlah 100%.
Pro dan Kontra Netizen
Banyak dari netizen berargumen bahwa perubahan penyebutan ini dianggap sebagai salah satu cara menghormati sesama perempuan. Sebab sebutan janda kerap mengundang stereotip negatif di lingkungan masyarakat. Padahal pada kenyataannya, seorang ibu tunggal memiliki peran yang berat serta penuh tantangan untuk mempertahankan keberlanjutan hidup keluarganya. Mereka harus menjalani peran ganda yakni mencari nafkah serta mengurus anak sendirian ditengah stigma buruk masyarakat.
Sebagian lagi juga membahas tentang status video tersebut yang direkam secara diam-diam. “Setuju sama statementnya Pak Anies. Cuma sayang aja yang rekam diem-diem gini, apalagi di forum tertutup, sangat ga sopan dan ilegal”, tulis akun @rasen0nly dalam kolom komentar.
Meskipun begitu, video ini telah ramai ditonton oleh berbagai akun di platform X yang pada akhirnya membuat netizen saling melemparkan opininya dari berbagai sisi.
Dengan perubahan istilah ini diharapkan fokus masyarakat akan berubah ke arah yang lebih positif. Masyarakat diharapkan tidak lagi fokus pada status janda, melainkan lebih fokus pada tanggung jawab yang juga sama-sama diemban oleh ibu tunggal sebagai orang tua. Mereka juga berhak untuk dihargai sama seperti manusia lain tanpa takut akan label buruk yang diberikan masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H