Mohon tunggu...
Farhat Davis
Farhat Davis Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi : Bermusik & Main Ps Kepribadian : Baik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kurangnya Kondisi Pendidikan di Pelosok Negeri

22 Januari 2024   21:44 Diperbarui: 22 Januari 2024   21:46 823
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses, cara, dan mendidik. Pendidikan berfokus pada kodrat individu yang bebas dan mandiri sedangkan pembelajaran adalah pedoman untuk mengarahkan anak - anak untuk menentukan tujuan hidupnya kelak. Pendidikan di pelosok Indonesia masih menjadi sorotan tersendiri. banyak daerah - daerah pelosok yang mengalami kendala dalam berbagai aspek untuk mendapatkan kualitas pendidikan yang layak.

Pada dasarnya semua warga berhak untuk mendapatkan fasilitas  pendidikan yang layak dan dapat dijangkau. Banyak faktor yang menjadi pengahambat contoh nya dalam segi faktor ekonomi, sosial, geografis mereka. Ketidakmerataan akses pendidikan tersebut yang masih menjadi tantangan besar. Akses pendidikan di indonesia yang tidak merata ini yang ingin dibahas pertama yaitu tentang latar belakang ekonomi. Pemicu ini yang menjadi salah satu penghambat bagi banyak keluarga dalam memenuhi kebutuhan pendidikan anak- anak mereka. Biaya fasilitas sekolah, biaya seragam, biaya buku pelajaran, dan penghasilan orangtua yang rendah juga salah satu pemicu. Hal ini yang menyebabkan banyaknya anak- anak harus berhenti sekolah. 

Selain itu, masalah geografis yang menjadi penghambat nya. jarak antara rumah dan sekolah terlalu sulit untuk diakses seperti jauh. Di daerah terpencil kurangnya sarana dan prasarana untuk mengakses dan seringkali memiliki infrastruktur pendidikan yang buruk dan kurangnya tenaga pengajar yang berkualifikasi. Faktor lainnya yaitu rendahnya kesadaran pentingnya pendidikan. kurangnya kesadaran tentangnya pentingnya pendidikan dan manfaatnya dapat menghambat akses pendidikan. Beberapa orangtua di pelosok masih mempunyai pemikiran bahwa pendidikan tidak terlalu penting dan mungkin tidak memahami nilai pendidikan dan lebih memilih anak - anak mereka untuk bekerja daripada sekolah. Kendala lainnya untuk tenaga pengajar untuk bagian pelosok ini agak sulit karena ketersediaan tenaga pengajar yang terbatas, banyak sebenarnya kuota untuk tenaga pengajar tersebut tetapi terkadang ada beberapa ada yang tidak mau menetap.

 Disini peran pemerintah sangat dibutuhkan karena dengan adanya keterlibatan peran pemerintah ini bisa lebih meningkatkan mutu Pendidikan di daerah -- daerah terpencil. Baik dengan fasilitas yang memadai, ketersediaan tenaga pengajar , dan perlu untuk eval pendistribusian pengajar. Pemerintah harus lebih melek mata untuk bisa mengatasi mutu Pendidikan yang terdapat di daerah pelosok dengan cara lain yaitu memberikan dana BOS dengan cara tersebar secara merata dan bisa memantau penggunaan dana tersebut agar semua sekolah di pelosok bisa mendapatkan fasilitas yang layak dan cukup untuk bisa meningkatkan mutu Pendidikan Indonesia. Selain memberikan dana tersebut bisa melakukan sosialisasi terhadap Masyarakat tentang urgensi Pendidikan, memperbaiki kualitas tenaga pengajar, mewajibkan menempuh Pendidikan selama 12 tahun, melengkapi sarana dan prasana yang baik dan dapat di akses.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun