Ronaldo untuk meraih gelar Piala Dunia di edisi terakhirnya.
"Drink it in Casablanca, relish it Rabat, this is your night. See it from atop the Atlas Mountains, all above the Marrakech express, a night Morocco will never forget," Sebuah puisi dengan kata-kata indah keluar dari Peter Drury tatkala Maroko berhasil memantaskan diri melangkah ke semifinal Piala Dunia Qatar 2022 sebagai negara asal benua Afrika pertama yang melaju ke semifinal Piala Dunia dan sekaligus memupuskan asa CristianoPiala Dunia Qatar tahun ini memang penuh akan kejutan yang sangat tak terduga. Mulai dari kejutan tim Asia macam Jepang yang membungkam Jerman, Arab Saudi yang menjungkalkan Argentina, dan Korea yang lolos ke 16 besar secara dramatis.Â
Selanjutnya ada Jerman yang membuat heboh dengan selebrasi tutup mulutnya akhirnya tak lolos dari grup neraka. Lalu terakhir fakta bahwa tak ada tim unggulan yang sempurna di fase grup karena semua juara grup pasti merasakan hasil imbang ataupun kekalahan seperti Brasil, Argentina, Portugal, Perancis, Inggris semua merasakan hasil imbang atau kekalahan.
Lain halnya dengan fase grup yang penuh kejutan, babak 16 besar Piala Dunia minim kejutan karena hampir semua negara unggulan lolos kecuali Kroasia dan Maroko. Kroasia menang adu pinalti atas Jepang dan Maroko menampilkan tontonan hebat tatkala menendang keluar juara dunia 2010 Spanyol dari persaingan.
Kejutan Maroko sendiri sebenarnya sudah dimulai dari fase grup dengan berhasil keluar grup yang lumayan berat karena diisi 2 negara eropa yang kita tahu kualitas pemainnya seperti Belgia dan Kroasia. Belgia yang tampil underperform di piala dunia ini harus mengakui keunggulan Maroko kala itu dengan menyerah dengan skor 2-0 atas Maroko yang membuat mereka tak lolos dari grup F. Di fase grup, Maroko hanya kebobolan 1 gol dari Kanada di laga terakhir fase grup. Sedangkan saat berjumpa dengan tim-tim unggulan gawang mereka sangat bersih alias belum kebobolan sama sekali!
Belgia, Kroasia, Spanyol, dan terakhir Portugal dibuat frustrasi kala berhadapan dengan Pasukan Singa Atlas. Meski ada beberapa anggapan miring soal bagaimana cara mereka bermain, tapi tetap saja perjuangan mereka patut diapresiasi karena berhasil mengalahkan negara unggulan sampai bisa ke semifinal.Â
Hakim Ziyech, Achraf Hakimi dan Sofyan Amrabat menjadi fondasi tim ini sampai bisa melaju jauh ke semifinal. Namun bukan hanya mereka saja yang berjasa atas keberhasialan Maroko ini, ada nama Yassine Bono kiper Sevilla yang di Piala Dunia ini tampak kesetanan performanya.Â
Bono benar-benar membuat striker lawan frustrasi dibuatnya, bayangkan saja betapa sulitnya membongkar pertahanan berlapis Maroko namun ketika lewat mereka menemui hambatan lain bernama Bono.
Disamping semua itu, patut kita ketahui bersama bahwa kemenangan Maroko adalah kemenangan bagi benua Afrika. Maroko yang notabene adalah negara bagian Afrika Barat yang memiliki populasi dengan mayoritas beragama Islam berhasil menjadi tim Afrika pertama yang melangkah jauh sampai ke babak semifinal.Â
Maroko seakan bermain di rumah sendiri di Piala Dunia Qatar ini, karena mereka benar benar mendapatkan dukungan seluruh negara Afrika dan negara muslim dunia tak terkecuali tuan rumah Qatar. Maka tak mengherankan manakala sebuah pemandangan indah selalu tercipta kala Maroko berhasil menang dalam suatu pertandingan. Mengutip perkataan Peter Drury kembali "Minumlah di Casablanca, nikmati Rabat, ini malammu. Lihat dari atas Pegunungan Atlas, semua di atas ekspres Marrakech, malam yang tidak akan pernah dilupakan Maroko,"
Maroko menyajikan pertandingan indah, Maroko membuat sejarah, Maroko negara Afrika pertama yang melangkah ke babak semifinal Piala Dunia!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H