Pemerintah Indonesia melalui BP2MI telah berupaya melindungi para pekerja migran dengan memperketat regulasi dan memberikan pelatihan pra-keberangkatan. Program "Desmigratif" (Desa Migran Produktif) juga diperkenalkan untuk memberikan pelatihan kepada calon pekerja migran agar lebih siap menghadapi tantangan di luar negeri. Namun, pelaksanaan di lapangan sering kali menemui hambatan, seperti minimnya akses informasi di daerah pedesaan.
Â
Mengubah Stigma Tentang Pekerja Migran
Di masyarakat, masih ada stigma bahwa menjadi TKI atau TKW adalah pekerjaan rendahan. Padahal, kontribusi mereka terhadap perekonomian nasional sangat besar. Data Bank Indonesia menunjukkan bahwa remitansi dari pekerja migran mencapai lebih dari Rp150 triliun setiap tahunnya. Dana tersebut tidak hanya membantu keluarga mereka, tetapi juga menggerakkan roda ekonomi di daerah asal mereka.
Â
Sukses Setelah Kembali ke Tanah Air
Beberapa mantan TKI dan TKW berhasil mengubah nasib mereka setelah kembali ke Indonesia. Contohnya adalah Yuni, mantan TKW di Hong Kong yang kini memiliki usaha katering sukses di kampung halamannya. "Dulu saya hanya bermimpi punya usaha sendiri. Sekarang, saya bahkan bisa mempekerjakan orang lain," ujarnya dengan bangga.
Â
Cerita Inspiratif dari Diaspora Indonesia Â
Di beberapa negara, komunitas pekerja migran Indonesia telah membentuk kelompok-kelompok yang saling mendukung. Contohnya adalah organisasi pekerja migran di Hong Kong yang rutin mengadakan pelatihan keterampilan, seperti menjahit dan memasak, untuk membantu anggotanya mempersiapkan masa depan setelah kembali ke Indonesia.
Â