Semua orang tahu bahwa bawang merah adalah bumbu dasar dalam banyak jenis makanan. Aroma harum dan rasa yang khas menambah kenikmatan makanan. Tak heran jika permintaan bawang merah cukup tinggi. Harga bawang merah yang naik disebabkan oleh hujan lebat di beberapa daerah, terbatasnya transportasi dan berkurangnya pasokan di pasar akibat berakhirnya musim panen di beberapa sentra. Setelah jatuh, harga bahan baku bawang merah mulai naik lagi di Kota Semarang pada minggu pertama tahun 2023. Padahal, kenaikan harga ini berlangsung mulai akhir Desember 2022. Faktor cuaca diduga menjadi salah satu penyebab kenaikan harga saklar tersebut. Pasalnya, hujan deras membuat para petani tidak bisa panen dan menyebabkan kekurangan barang.
Cuaca merupakan hal yang sangat penting bagi petani bawang merah karena masa panen bawang merah sendiri membutuhkan waktu minimal 2-3 bulan. Sebab, cuaca masih menjadi penyebab kenaikan harga bawang merah tersebut, karena pada akhir bulan lalu cuaca tidak stabil sehingga stok petani tidak mencukupi. Sebelumnya, panen bawang merah sudah selesai di banyak tempat, jadi tidak banyak penambahan. Harga bawang merah lebih dari Rp 50.000 per kilogram di beberapa daerah. Sedangkan mengacu pada sistem pengawasan pasar dan kebutuhan pokok.
Pada Selasa, 24 Januari 2023, harga bawang merah di beberapa pasar di Kota Semarang naik dari sebelumnya Rp 30.000,00 menjadi Rp 45.000,00 per kilogram. Kenaikan harga bawang merah diperkirakan karena perayaan Imlek 2574. Di sisi lain, kajian pengendalian harga yang dilakukan Bank Indonesia menunjukkan bahwa dalam tren harga, inflasi diperkirakan berada pada level 0,41% secara bulanan (mtm) hingga minggu ketiga Januari 2023.
Permintaan saat ini relatif tinggi, mendorong banyak pembeli mengubah kebiasaan membeli mereka, dari biasanya 1kg menjadi 1/2kg. Ada yang beralih ke bawang impor atau grosir yang kualitasnya berbeda dengan bawang premium karena harganya lebih murah. Â Pemeritah melaui Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, telah menyiapkan sepuluh skenario pengamanan stabilisasi pasokan bawang merah. Dirjend Hortikultura Kementan, Suwandi menjelaskan sepuluh langkah itu adalah:
- Pertama, menyeimbangkan pasokan dengan ekstensifikasi kawasan di luar Jawa.
- Kedua, mengintensifkan teknologi pada sentra di Jawa.
- Ketiga, peningkatan kapasitas petani di luar Jawa.
- Keempat, penggunaan benih biji untuk bawang merah (TSS) sehingga menghemat biaya hingga 65 persen.
- Kelima, penajaman manajemen dengan petani champion.
- Keenam mengatur pola tanam bawang merah antar waktu dan antar wilayah.
- Ketujuh, pembentukan pasar lelang hortikultura menjaga stabilitas harga dan transparansi di farmgate, one regio one price, cash and carry serta memotong rantai pasok.
- Kedelapan, hilirisasi produk menjadi olahan skala rumah tangga dan bermitra industri.
- Kesembilan, teknologi penyimpanan sehingga lebih awet dan tahan lama.
- Kesepuluh, perluasan ekspor bawang merah naik minimal dua kali lipat dibanding tahun lalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H