Belakangan ini masyarakat indonesia ramai-ramai memboikot restoran fast food yang biasa kita kenal McDonald's. Bukan tanpa alasan, tetapi di awali dengan konflik yang terjadi antara israel dan palestina. Seperti yamg kita ketahui bahwasannya McDonald's telah mendukung dan membantu tentara zionis secara terang-terangan dengan cara memberi makanan secara cuma-cuma dan memberikan diskon besar bagi yang membeli makanan nya, Hal ini diperkuat dengan beredarnya potongan video-video masyarakat dan tentara israel sedang memakan makanan dari restauran fast food tersebut.
Tetapi McDonald's Indonesia, melalui postingan Instagram @mcdonaldsid menegaskan bahwa kegiatan McDonald's Indonesia sepenuhnya di bawah kendali perusahaan swasta nasional yaitu PT Rekso Nasional Food. Sehingga, McDonald's Indonesia mengklaim tidak ada relasi apapun atas tindakan yang dilakukan oleh McDonald's Israel. "McDonald Indonesia merupakan entitas yang beroperasi secara independen dan tidak terafiliasi dengan kegiatan operasional, maupun keputusan McDonald di negara lain termasuk McDonald Israel," demikian unggahan McDonald's Indonesia yang dikutip pada Minggu (29/10).
Tetapi, masyarakat indonesia masih tidak percaya atas penjelasan dari pihak McDonald's tersebut. Masih ada sebagian McD yg di tutup paksa dengan cara demo di depan restoran dan membentangkan spanduk-spanduk sebagai aksi membela palestina.
Walaupun demikian, aksi memboikot produk itu tidak efektif. Pada hakikat nya kita tidak bisa memaksa setiap orang untuk melakukan pemboikotan tersebut, karna itu adalah hak setiap orang mau atau tidak memboikot produk tersebut. Oleh karna itu, kita memerlukan konsistensi yang sangat tinggi agar boikot tersebut berjalan dengan apa yang kita inginkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H