Remaja sekarang mulai luntur nilai etika dan kesopanannya.
Pemuda adalah generasi penerus bangsa, masa depan negara ada di tangan mereka, baik mereka baik pula negara ini, buruknya mereka hancurlah negeri ini. Pemuda masa kini atau yang lebih akrab disebut Millenial kini dihadapakan dengan berbagai permasalahan dalam hidupnya.Â
Hal ini tidak terlepas dari pergerakan arus globalisasi yang menjamur keseluruh penjuru dunia, sehingga para millenial sering memasuki lubang negatif. Indonesia merupakan negara dengan jumlah millenial terbesar di Asia Tenggara yang berjumlah 80 juta jiwa mencakup 1/3 dari total penduduk indonesia. namun sayang millenial kita sering melakukan perbuatan imoral akibat terjerumus arus globalisasi. Lantas, apa saja perilaku yang tidak berakhlaq yang dilakukan millenial kita, berikut ulasannya :
- Tingginya angka aborsi ilegal di kalangan remaja. Apa itu aborsi ilegal ? Aborsi ilegal adalah perbuatan meluruhkan janin dalam kandungan tanpa sesuai syarat hukum di Indonesia. Indonesia melegalkan aborsi apabila perempuan tersebut adalah korban pemerkosaan dan apabila terjadi kehamilan dini yang membahayakan sang ibu. Namun hal ini berbanding terbalik dengan remaja Indonesia, terutama para siswa-siswi sekolah menengah yang banyak melakukan aborsi ilegal dikarenakan melakukan hubungan asusila di luar nikah. Berdasarkan data dari Komnas Perlindungan Anak, 63% remaja di Indonesia pernah melakukan aborsi, dari total 3 juta kasus aborsi nasional. Hal ini menjadi tugas serius bagi kita orang tua agar selalu menanamkan nilai-nilai agama kepada anak di rumah.
- Maraknya peredaran pornografi di Internet. 97% anak indonesia sudah terpapar konten pornografi, dari rentang usia 9-17 tahun. Pada April 2019, Kominfo mencatat ada 898.108 konten pornografi di ranah internet Indonesia. Hal ini tentu saja sangat berbahaya karena dari pornografi inilah lahir yang namanya Pornoaksi yang menyebabkan berbagai kejahatan seksual terjadi dimana-mana, yang dapat merusak moral para remaja millenial. Ini semua tidak terlepas dari arus globalisasi yang membawa dampak negatif bagi masyarakat. Tidak hanya itu pornografi juga dapat merusak otak dan saraf bahkan kerusakan yang di akibatkan oleh pornografi lebih berbahaya dari narkoba. Bila narkoba menyebabkan kerusakan pada 3 bagian otak, pornografi dapat merusak 5 bagian otak dan sel saraf, serta yang paling mengerikan dapat menyusutkan volume otak manusia. Sehingga membuat millenial susah dalam belajar dan menggapai prestasi.
- Narkoba. Memang sudah menjadi hal umum kalau narkoba selalu menyasar kalangan muda seperti millenial, karena memang tujuan para bandar narkoba tersebut ingin menghancurkan generasi muda indonesia. Menurut data dari BNN total ada 5 juta orang yang mengonsumsi narkoba di Indonesia, 28% di antaranya adalah para millenial, dan jumlah ini akan terus bertambah. Akibat dari narkoba sendiri sangat berbahaya karena menyebabkan kematian, setidaknya dalam satu hari 100 orang Indonesia meninggal karena overdosis narkoba. Belum lagi kerugian yang di tanggung negara akibat narkoba mencapai 74,4 triliun rupiah.
- Kejahatan atau kriminalitas. Kejahatan bisa terjadi kapan saja, di mana saja dan oleh siapa saja. Tapi nahas banyak kaum milenial yang ternyata melakukan kejahatan yang tak bermoral seperti pembunuhan, perampokan, narkoba, pemerkosaan dan masih banyak lagi. Bahkan banyak remaja millenial yang membunuh orang tuanya sendiri, seperti kemarin di lombok, seorang gadis tega membunuh sang ayah karena di suruh solat maghrib. tidak hanya itu pada tahun 2018 terjadi kenaikan 50% kasus kriminal di kalangan  remaja Indonesia.
Berbagai kasus kejahatan  di atas adalah sebagian kecil dari perilaku yang tak bermoral yang banyak dilakukan remaja millenial jaman sekarang. Ini semua tidak terlepas dari faktor lingkungan dan pendidikan. Semua ini adalah tanggung jawab orang tua yang harus lebih baik dalam mendidik anak dan selalu memberikan nilai-nilai agama supaya meillenial kita terhindar dari perbuatan imoral.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H