Mohon tunggu...
farhan rahardi
farhan rahardi Mohon Tunggu... -

baca buku

Selanjutnya

Tutup

Politik

Benarkah Ada Rothschild di Balik Pencapresan Prabowo Subianto?

1 April 2014   01:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:14 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pesta Demokrasi di Indonesia tinggal menghitung hari, seluruh partai yang ikut memeriahkan pesta terbesar di Indonesia ini, sibuk mempersiapkan diri untuk menjadi pemenang. Dengan berbagai macam usaha dan upaya dilakukan untuk menduduki kursi nomor satu di negara yang pernah disebut sebagai Nusantara pada jaman dahulu kala.

Semakin mendekati hari H, semakin banyak bermunculan analisa-analisa dari berbagai pihak yang membahas mengenai setiap Capres yang dijagokan dari tiap-tiap partainya, tidak terkecuali analisa dari akun twitter Ratu Adil (@ratu_adil) yang baru-baru ini membahas mengenai adanya Rothschild di balik Pencapresan Prabowo Subianto.

Ratu Adil yang sering sekali membicarakan dunia perpolitikan Indonesia melalui akun twitternya, kali ini membahas mengenai salah satu Capres dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), yaitu Prabowo Subianto yang merupakan salah satu kandidat terkuat untuk menjadi Presiden Indonesia ke-7.

Dia (Ratu Adil) menuliskan bahwa ada Rothschild di balik Pencapresan Prabowo Subianto. Mungkin kita bertanya-tanya dalam hati, bagaimana hal itu bisa terjadi dan ada kepentingan apa di balik semua itu? Sedikit saya akan merangkum tweet-tweet dari akun tersebut.

Prabowo Subianto merupakan kakak kandung dari Hashim Djojohadikusumo yang merupakan pemilik tambang Batubara Adaro Indonesia sebelum direbut paksa oleh kelompok Sandiaga Uno yang dibekingi oleh Edwin Suryajaya dengan skema Hostile Takeover dan kolusi dengan Deutsche Bank di tengah Komoditas tahun 2005-2007.

Seperti yang dijelaskan oleh akun Ratu Adil, hal tersebut membuat Hashim marah besar dan pada akhirnya dia berpindah ke bisnis Migas dan pertambangan di luar negeri, misalnya di Rusia. Di negara yang merupakan salah satu pecahan dari Uni Soviet tersebut, Hashim memiliki kedekatan dengan Reuben Brothers Group yang merupakan kelompok bisnis Yahudi asal London. Reuben Brothers Group merupakan salah satu investor terbesar bisnis metal dan aluminium Rusia, United Company Rusia Aluminium (Rusal) yang merupakan join venture antara bangsawan Rusia Oleg Deripaska dengan Reuben Brothers, Nat Rothschild dan seorang politikus Peter Mandelson.

Deripaska dan Reuben Brothers memperkenalkan Hashim yang masih berminat untuk memiliki batubara di Indonesia, dengan Nat Rothschild yang juga mengincar batubara di Indonesia karena bisnis batubaranya di BHP Biliton dan Rio Tinto menurun penjualannya. Penurunan ini terjadi karena terjadi krisis pasar modal global 2008 yang disebabkan oleh kekacauan kredit rumah berisiko tinggi (Subprime Mortgage) dan menghantam ekonomi barat. Hal tersebut mengakibatkan negara-negara Barat tidak lagi mampu memborong batubara yg dijual BHP Biliton dan Rio Tinto milik Rothschild.

Kemudian Rothschild berpikir bahwa BHP Biliton dan Rio Tinto yang tambangnya ada di Australia, memerlukan pembeli batubara di Asia. China, India, dan Jepang yang merupakan pembeli batubara terbesar di kawasan Asia yang selama ini membeli dari Indonesia menjadi sasaran baru perubahan target pasar Rio Tinto dan BHP Biliton. Akan tetapi, China, India, dan Jepang tidak mau membeli batubara Rio Tinto dan BHP Biliton yang ada di Australia karena biaya angkutnya sangat mahal dan sudah nyaman membeli dari Indonesia yang harga dan biaya angkutnya lebih murah.

Mengutip dari tweet Ratu Adil,

Rothschild akhirnya putuskan harus menguasai tambang batubara di Indonesia secara langsung. Agar batubara Rio Tinto dan BHP Biliton dapat dipasok dan dijual melalui tambang di Indonesia. Rothschild lalu membentuk Vallar Plc untuk investasi (baca : rebut tambang2 strategis) di Indonesia. Selain Vallar Plc, Nat Rothschild juga membentuk Vallares Plc untuk mengambil migas-migas Indonesia. Vallar dan Vallares. Sepasang kekasih karya Nat Rothschild untuk menguasai tambang di Indonesia.

Vallar sempat bergabung dengan Bumi Resources milik Bakrie dan melebur menjadi Bumi Plc di bursa London, tetapi akhirnya berpisah kembali karena Bakrie mengetahui bahwa Rothschild ingin menguasai penuh Bumi Plc. Kemudian, Rothschild mencari partner lain untuk merebut batubara di Indonesia dan dari sinilah Hashim bergabung dengan Rothschild karena memiliki tujuan yang sama yaitu ingin menguasai batubara di Indonesia. Selain itu, Keduanya juga sama-sama masih menyimpan dendam, Hashim dendam dengan Sandiaga Uno dan Edwin Suryajaya karena merebut Adaro darinya dan Rothschild juga dendam dengan Bakrie karena gagal merebut kembali Bumi Resources.

Salah satu strategi mereka untuk merebut tambang2 batubara serta migas, dan mineral di Indonesia adalah dengan menguasai kursi nomor satu di Indonesia. Melaui Prabowo Subianto yang sudah merencanakan untuk maju menjadi Presiden Indonesia dan merupakan kakak kandung dari Hasyim Djojohadikusumo lah yang dijadikan salah satu pion Rothschild untuk mengusai pertambangan di Indonesia.

Hal inilah yang menjadi dasar bagi akun Ratu Adil untuk mengatakan bahwa ada Rothschild di balik dari pencapresan Prabowo Subianto. Tujuan dari Rothschild yang ingin menguasai tambang di Indonesia lah yang menjadikan alasan mereka mendukung pencapresan Prabowo Subianto.

Selain itu, akun Ratu Adil ini juga menjelaskan mengenai alasan mengapa tidak ada satu NGO asing pun yang menyenggol dosa HAM yang dilakukan oleh Prabowo. Akun tersebut pun menjelaskan bahwa juga ada Rothschild di balik itu semua. Lebih jelasnya mungkin bisa lihat di chirpstory dengan judul Rahasia Dapur @prabowo08 sebuah kabar dari @ratu_adil http://chirpstory.com/li/197157

Setelah saya membaca tweet-tweet dari akun tersebut, saya menjadi goyah dengan apa yang saya ketahui selama ini. Ya, terlepas dari kejahatan HAM yang pernah dia lakukan, selama ini saya mengetahui bahwa Prabowo adalah orang yang sangat menjunjung tinggi rasa nasionalisme. Seorang Prabowo tidak mungkin membiarkan dirinya diatur atau dicampuri oleh pihak asing. Apakah benar semua yang dijelaskan oleh akun Ratu Adil? Hanya waktu yang bisa menjawab semuanya.

Untuk mempercayai kebenaran di dunia politik memang sangat susah karena semuanya berwarna abu-abu, kadang kala orang yang dianggap benar ternyata salah dan orang yang dianggap yang ternyata benar. Terlepas dari semua itu, saya hanya berharap bahwa Presiden yang terpilih pada Pemilu 2014 ini adalah orang yang benar- benar memiliki rasa nasionalisme yang tinggi dan tidak membiarkan Indonesia diacak-acak oleh pihak asing dan juga orang yang bisa memberikan kemakmuran kepada seluruh rakyat Indonesia, bukan hanya kepada sebagian pihak. Sekian dari saya. Merdeka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun