Mohon tunggu...
Farhan Rafifi
Farhan Rafifi Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

menulis karangan puisi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Feminisme dalam Film Korea Mendorong Kesadaran tentang Standar Kecantikan

26 September 2023   22:45 Diperbarui: 26 September 2023   22:49 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Feminisme dalam Film Korea Mendorong Kesadaran Tentang Standar Kecantikan di Indonesia

Oleh: Farhan Rafifidananto

Purworejo, 26 September 2023 - Semakin berkembangnya industri hiburan Korea Selatan (K-drama dan K-pop) di Indonesia telah membuka banyak pembicaraan tentang berbagai aspek budaya Korea. Salah satu aspek yang menarik perhatian adalah dampak feminisme dalam film Korea terhadap persepsi tentang kecantikan di kalangan wanita Indonesia.

Film Korea Selatan dikenal dengan sejumlah cerita yang mengangkat isu-isu feminisme, mengeksplorasi karakter-karakter wanita yang kuat, mandiri, dan tidak selalu mengikuti norma sosial. Hal ini telah mendobrak konsep tradisional tentang peran wanita dalam budaya Korea dan mempengaruhi pemirsa di berbagai belahan dunia.

Pada tahun-tahun terakhir ini, film-film seperti "Parasite," "Kim Ji-young: Born 1982," dan "The Handmaiden" telah menarik perhatian masyarakat Indonesia. Meskipun mereka mengeksplorasi berbagai isu feminisme dan kehidupan wanita dalam konteks Korea, dampaknya juga terasa di Indonesia.

Feminisme dalam film Korea telah menginspirasi banyak wanita Indonesia untuk mempertanyakan standar kecantikan yang ada. Mereka mulai mengidentifikasi bahwa standar kecantikan yang selama ini diterima secara luas, terkadang tidak realistis dan berbahaya bagi kesehatan mental mereka. Wanita Indonesia mulai lebih memahami bahwa mereka memiliki hak untuk berdiri dengan percaya diri tanpa harus memenuhi ekspektasi sosial yang tidak sehat.

Dalam film-film Korea, karakter wanita sering kali tidak terlalu berfokus pada penampilan fisik mereka. Mereka diberdayakan oleh kecerdasan, keterampilan, dan kepribadian mereka yang kuat. Hal ini menggugah semangat banyak wanita Indonesia untuk mengejar impian mereka tanpa harus merasa terkekang oleh tekanan untuk terlihat sempurna.

Namun, perlu diingat bahwa ini juga telah menciptakan perdebatan di kalangan masyarakat Indonesia. Beberapa orang berpendapat bahwa feminisme dalam film Korea bisa memicu perubahan yang positif, sementara yang lain menganggapnya sebagai ancaman terhadap nilai-nilai tradisional.

Perdebatan ini menyiratkan bahwa pentingnya berbicara tentang isu-isu feminisme dalam budaya pop dan bagaimana itu dapat membentuk persepsi kita tentang diri kita sendiri dan orang lain. Film Korea mungkin hanya salah satu bagian dari perbincangan yang lebih besar tentang kesetaraan gender dan pemahaman tentang kecantikan yang lebih sehat di Indonesia.

Dalam akhirnya, dampak feminisme dalam film Korea di Indonesia adalah hal yang kompleks. Ini menggugah kesadaran tentang norma sosial yang perlu ditinjau ulang, tetapi juga memicu perdebatan tentang nilai-nilai budaya. Namun, itu semua adalah bagian dari perjalanan menuju kesetaraan gender dan pemahaman yang lebih baik tentang kecantikan yang sesungguhnya di kalangan wanita Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun