Oleh
Junianto1 dan Farhan Pradana Sidik2
1) Dosen Departemen Perikanan_UNPAD
2) Mahasiswa Program Studi Diluar Kampus Utama (PSDKU) Perikanan _UNPAD, Pangandaran
Snack udang merupakan salah satu jenis makanan ringan yang berasal dari produk hasil perikanan yaitu dengan menggunakan bahan baku udang yang berbentuk utuh dengan memiliki karakter yang renyah serta rasa gurih khas udang. Snack udang dapat memenuhi kebutuhan konsumen secara fisiologi dan sosiologi. Secara fisiologi dengan memenuhi kebutuhan akan hal makanan yang bergizi dengan variasi yang berbeda berupa makanan ringan dan secara sosiologi dengan adanya produk snack atau makanan ringan yang sedang ramai dibicarakan akan menimbulkan rasa yang ingin membeli produk tersebut dikarenakan sedang ramai dibicarakan sehingga mempengaruhi keadaan sosial pembelinya.
Snack udang memiliki bentuk yang serupa seperti udang di perairan pada umumnya. Hal ini ditujukan untuk daya tarik konsumen dan selain itu untuk menjaga bentuk serta keutuhan kandungan gizi dari udang tersebut sehingga tidak diperlakukannya pengolahan lebih lanjut untuk merubah bentuk snack udang ini. Warna dari produk snack udang cenderung cokelat keemasan dikarenakan snack ini menggunakan pengolahan secara digoreng. Tekstur dan aroma dari snack udang yaitu sangat renyah dan memiliki aroma ciri khas dari udang yang sangat dominan. Rasa dari snack udang ini yaitu cenderung ke arah gurih akan tetapi ada sedikit rasa manis dari udang dikarenakan produk ini menggunakan udang secara utuh sehingga berdampak ke cita rasa yang diberikan.
Snack udang merupakan salah satu produk yang mudah untuk dikonsumsi oleh konsumen dikarenakan produk ini termasuk ke dalam produk siap saji sehingga tidak memerlukan pengolahan lanjutan untuk mengkonsuminya dan menggunakan kemasan yang mudah untuk dibuka. Nutrisi yang dikandung pada produk snack udang berupa karbohidrat sebanyak 27,57 gram, lemak sebanyak 14,64 gram, protein sebanyak 10,58 gram, dan serat sebanyak 1,2 gram. Kepuasan konsumen (appetite statisfication) terhadap produk snack udang dapat dilihat dari banyaknya peminat dengan produk ini yang kebanyakan dari kalangan remaja dikarenakan snack udang termasuk produk cemilan yang bisa dimakan kapan saja, memiliki kemasan yang kedap udara sehingga masa simpannya yang dapat lebih lama, dan terdapat kandungan gizi yang tinggi serta rasa yang enak.
Segmentasi pasar produk snack udang berdasarkan demografisnya yaitu masyarakat umum dengan kisaran usia 17-40 tahun terkhusus pada kalangan remaja yang sering dan senang mengemil makanan ringan dan diharapkan konsumen dapat mengetahui nilai gizi produk snack udang. Snack udang juga diperuntukkan bagi seluruh kalangan, baik itu menengah ke bawah maupun dari kalangan menengah ke atas. Secara geografis, produk snack udang diperuntukkan bagi seluruh masyarakat Indonesia dengan penjualannya melalui media online di beberapa platform online shop dan terdapat juga toko yang berada di daerah Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat untuk konsumen yang menginginkan pembelian secara offline.
Analisis persaingan produk snack udang dapat dilihat berdasarkan identifikasi produk rival, potential entrants, dan substitutes, suppliers, dan buyers. Rival dari produk snack udang sejauh ini ditemukan sebanyak 2 produk di online shop.  Potential entrants dari produk snack udang ini yaitu industri besar yang memiliki teknologi dalam memproduksi snack udang berskala besar dengan bahan baku yang sama. Substitutes dari produk snack udang ini yaitu berupa produk-produk snack sejenis akan tetapi memiliki bahan baku yang berbeda seperti snack ikan, snack cumi, snack kepiting, dan snack lainnya yang berasal dari hasil perikanan. Supliers dan buyers produk snack udang dapat menjadi pesaing dikarenakan bagi supliers sudah memiliki bahan baku sendiri yang tentunya dapat langsung diolah sedangkan untuk buyers produk snack udang yang dibeli dapat menjadi inspirasi membuka usahanya sendiri. Salah satu dari pesaing produk snack udang memiliki aset berupa barang-barang pengolahan, bangunan, tanah, dan sebagainya serta fasilitas pendukung seperti alat transportasi. Uumumnya market shares produk rival dan substitutes sama dengan produk snack udang (utama) yaitu ditujukan untuk konsumen dari semua kalangan dan status sosial.
Perancangan pemasaran produk snack udang dapat dilihat berdasarkan organoleptiknya yaitu memiliki aroma yang khas dari udangnya, memiliki rasa yang gurih dan sedikit ada rasa manis, warna yang cokelat keemasan, dan memiliki tekstur yang renyah. Selain itu dapat dilihat berdasarkan nilai nutrisinya karbohidrat sebanyak 27,57 gram, lemak sebanyak 14,64 gram, protein sebanyak 10,58 gram, dan serat sebanyak 1,2 gram. Convenience dari produk snack udang yaitu mudah untuk dikonsumsi karena merupakan produk yang siap saji sehingga tidak perlu diolah kembali untuk mengonsumsinya dan memiliki kemasan yang mudah dibuka dengan menggunakan teknologi kedap udara sehingga masa simpan produk snack udang dapat lebih lama. Produk snack udang memiliki ukuran 50 gram dan menggunakan kemasan standing pouch ziplock alumunium.
Metode penetapan harga produk snack udang menggunakan pendekatan biaya (Cost-Oriented Approach) dengan cara menghitung total biaya dan menambahkan tingkat keuntungan yang diinginkan dengan. Strategi harga dasar produk snack udang menggunakan penetration pricing yaitu penetapan harga rendah untuk meraih pasar yang luas atau untuk mencapai pasar massal dengan tujuan untuk penetrasi pasar yang secepat-secepatnya dan memabangun loyalitas merek. Promosi dari produk snack udang memiliki sasaran dari semua kalangan masyarakat dari mulai usia remaja sampai dengan umur memasuki masa lansia. Hal yang perlu disampaikan berupa nama produk, kandungan gizi, harga, dan cara pembeliannya. Media yang digunakan yaitu media langsung dengan mengiklankan produk ke masyarakat dan menggunakan media tidak langsung dengan memanfaatkan media sosial produk. Strategi promosi snack udang salah satunya menggunakan sales promotion yaitu terdapat pemotongan harga.
Distribusi dari produk snack udang menggunakan dua cara secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung yaitu dengan produk yang berasal dari produsen langsung ke konsumen dan distribusi secara tidak langsung berasal dari produsen lalu ke distributor berupa reseller dan setelah itu baru ke konsumen. Proses distribusi produk snack udang dibantu dengan adanya bagian keuangan yang mengatur biaya pengiriman, bagian promosi yang melakukan kegiatan promosi baik itu secara langsung ataupun menggunakan media sosial, dan bagian pengumpulan data yang bertugas melakukan pencatatan data penjualan menggunakan software komputer.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H