Bersama dengan tim, kami melirik potensi dari UMKM Kripik Pisang yang menjadi produk unggulan di Dusun Sidorejo. Dihasilkan program yaitu memperbaiki sistem packaging, sistem pembukuan keuangan yang tertata, serta pengupayakan pendaftaran Sertifikat Produksi Pangan industri Rumah tangga (SPP-PIRT). Pengemasan produk yang baik akan meningkatkan nilai jual dari produk yang sudah dihasilkan sehingga menambah penghasilan penjualan. Kegiatan ini dilakukan melalui pelatihan pengemasan produk yang terhadap UMKM Kripik Pisang. Pengenalan terhadap sistem pembukuan keuangan yang tertata memberikan manfaat yaitu dapat memudahkan pelaku UMKM dalam mengatur arus modal.
Ujung masalah dari terhambatnya pengembangan usaha di Dusun Sidorejo ini yaitu modal sehingga ide untuk mendaftarkan usaha UMKM dalam SPP-PIRT adalah solusi terbaik yang bisa diberikan. Dengan mendaftarkannya kepada SPP-PIRT maka memberikan peluang kepada pelaku UMKM untuk memperoleh bantuan modal. Oleh karenanya, pemberdayaan pelaku UMKM Kripik pisang yang kami rancang semata-mata untuk bisa membantu meningkatkan efisiensi kerja UMKM. Program besar di akhir kegiatan KKN kami berencana untuk berkolaborasi untuk membentuk sistem Destinasi Desa Wisata Hutan Bambu. Mengingat bahwa desa Sumbermujur memiliki potensi besar di Hutan Bambu sehingga Tim KKN Unej berencana untuk mengembangkan Wisata Keliling Hutan Bambu yang tujuannya untuk memperkenalkan kepada wisatawan yang datang mengenai hutan bambu dan handycraft yang dihasilkan oleh pegiat kerajinan di daerah sana. Sehingga dapat memunculkan nilai tambah pelaku usaha setempat.
Terakhir, berdasarkan hasil survei yang dilakukan, aspek yang yang paling penting yang menjadi permasalahan utama di Dusun Sidorejo ini yaitu Sistem Penanggulangan Bencana yang merupakan hal yang sangat krusial bagi warga di Dusun Sidorejo bahkan di Desa Sumbermujur sendiri. Pasalnya, aspek ini sangat perlu untuk di perhatikan namun dihiraukan oleh warga sekitar. Berdasarkan penuturan dari satu warga yang dulu pernah menjadi pegiat tanggap bencana di desa yaitu pak Agus, menyebutkan bahwa “Dulu di desa ini pernah ada sistem penanggulan bencana di desa Sumbermujur ini, namun menjadi vakum karena tidak ada kader yang bisa melanjutkan penanggulangan bencana di desa. Sedangkan mengingat desa kita berada dalam zona yang tergolong bahaya sehingga sepatutnya sistem penanggulangan bencana harus digiatkan ”.
Untuk menjawab permasalahan mengenai bahaya bencana di Dusun Sidorejo ini, Kelompok 6 KKN Peduli Semeru Universitas Jember di bawah koodinasi Ramadhana Putra Pratama membentuk program Destana (Desa Tanggap Bencana). Program besar yang bisa dilakukan memuat 3 hal, yaitu pembangunan lembaga penanggulangan bencana, pemetaan bencana, dan pembentukan dokumen rencana kontijensi. Pembentukan kelembagaan ini bertujuan untuk membangun sistem yang teratur dan membentuk pihak-pihak yang berperan dalam manajemen penanggulangan bencana di desa. Untuk pemetaan bencana ini bertujuan untuk mengetahui zona-zona yang rawan terhadap bencana seperti banjir, longsor, dan bencana dari aktivitas vulkanik. Program ketiga yaitu dokumen rencana kontijensi, adanya dokumen kontijensi ini warga bisa dengan cepat mengetahui jalur evakuasi ketika bencana terjadi. Warga di berbagai titik daerah bisa tahu mereka harus menyelamatkan diri kemana dan berhenti di titik kumpul yang sudah direncanakan. Dokumen ini jugadapat memudahkan proses evakuasi. Sehingga dengan adanya sistem manajemen bencana yang jelas dan tertata akan meminimalisasi korban yang terjadi akibat bencana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H