Mohon tunggu...
Farhan Mustafid
Farhan Mustafid Mohon Tunggu... Penulis - penulis

"Ke-Aku-an" Ini perkara baju, tapi ketelanjangan "diri" yang begitu Sunyi dalam riuh-riuh realitas.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Jika Kekacauan Kian Marak, Maka Tertawa adalah Perlu, Lalu apalagi yang Lebih Purna Selain Absurd?

16 Juli 2023   13:31 Diperbarui: 16 Juli 2023   13:50 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar: Instagram/Farhanmustafid/albertfarmus

Karena ia irasional, bernostalgia tentang suatu kenangan menjadi tak perlu. Dalam bahasa Heidegger, satu-satunya realitas adalah "kegelisahan". Artinya, hidup hanya harus terus berjalan. Camus mencoba "menihilkan" cara rasional barat,!! Oposisi biner sekali dia. Sama halnya  memilih rasional lain.  Apa yang sebenarnya menjadi alasan mengapa dalam hidup kita selalu mengejar nilai absolut. Seakan hidup harus sesuai kaidah-kaidahnya dan menjadikan hidup ini terasa absurd.  

Hemat saya, yang menjadikan absurditas kehidupan (tidak jelas) karena adanya konfrontasi irasional dan kerinduan hebat akan kejelasan yang itu menggema dalam hati setiap manusia, Kita dilempar dalam fakta-fakta yang kerap kali tidak sesuai dengan ekspektasi. Kita terbelenggu dipagari oleh norma, dogma, dan sialnya manusia kerap kali menabraknya. Kita selalu terus mencari nilai absolut dalam hidup, entah itu makna, kebahagiaan, pekerjaan dan yang lainnya. Padahal nilai absolut itu tidak ada. Beberapa tragedi pada kehidupan memang absurd dan irasional. Seperti mengapa kemalangan, depresi terjadi. mengapa kesenangan itu tidak abadi, mengapa ada penderitaan, mengapa ada pengharapan. Camus mengajak kita untuk menyadari bahwa hal-hal tersebut hanya sementara dan hidup berlanjut. Dan kerap kali
Dunia menyembunyikan itu semua.

Hiduplah secara normal, tak ada sejarah yang menceritakan hidup itu harus sesuai dengan standar masyarakat (kaya, kerja mapan, hedon, uang, dll), itu konspirasi. Apa yg dikerjakan sekarang itulah kebahagiaan, itulah hidup normal. Jadilah manusia bebas!.

Farhan Mustafid: Penulis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun