antropologi mengalami perkembangan dari satu episode aliran ke aliran lain atau dari satu perspektif ke perspektif lainnya. Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan, selalu tidak berangkat dari ranah kosong, tetapi kelanjutan dari perkembangan sebelumnya, apakah dalam bentuknya melanjutkan tradisi yang sudah ada, merevisi pandangan yang berkembang atau bahkan menolak dan menemukan sesuatu yang baru. Sebagai suatu bidang atau disiplin di dalam ilmu sosial juga mengalami proses serupa dengan ilmu-ilmu sosial lainnya bahkan ilmu-ilmu alam. Menurut perkembangan sejarah,
Sebagai disiplin ilmu yang mandiri, antropologi mula-mula berkembang di Inggris pada pertengahan abad ke-19. Salah seorang yang mengembangkan perspektif ini ialah Edward Burnett Taylor (1832-1917), penulis buku primitif culture. Yang merupakan penemu teori animisme yang merupakan teori awal mengenai agama sebagai gejala kebudayaan. Nama lain yang terkenal ialah James George frazer (1894-1941).
 yang menghasilkan teori mage melalui karya klasik the golden bough, selain ada nama Robert Ranulph Marett yang menemukan teori dinamisme dan juga ada andrew lang yang menemukan teori dewa tertinggi. Dalam perspektif aliran antropologi yang tertua ini, kebudayaan adalah sebagai sistem yang berupa gagasan, kelakuan, dan hasil kelakuan yang mencakup tiga hal, yaitu kebudayaan sebagai sistem gagasan, kebudayaan sebagai sistem kelakuan, dan kebudayaan sebagai sistem hasil kelakuan. Dalam kata yang sederhana, dapat dinyatakan bahwa kebudayaan ialah hasil cipta, rasa, dan karsa manusia.
"Kebudayaan bukanlah sesuatu yang statis, melainkan bisa mengalami perubahan secara lambat tetapi pasti atau yang dikonsumsikan sebagai perubahan evolusioner. Di dalam berbagai penelitian yang menggunakan studi perbandingan sinkronik ataupun diakronik diperoleh gambaran bahwa kebudayaan itu mengalami perubahan secara evolusioner. Dan dari kebudayaan primitif ke kebudayaan modern. Perubahan kebudayaan tersebut terkait dengan proses masuknya berbagai macam kebudayaan tempat, suku, dan ras lain atau juga karena proses sosial yang terus berubah. Perubahan tersebut berasal dari suatu subsistem kebudayaan dan kemudian mempengaruhi terhadap subsistem lainnya. Suatu contoh, mula-mula yang berubah adalah subsistem ekonomi kemudian menjalar kesuksesan religi, kesenian, dan sebagainya".
Kebudayaan indis, misalnya, adalah percampuran antara kebudayaan Barat (Belanda) dan kebudayaan Timur (Jawa) yang terjadi karena proses penjajahan yang dilakukan Belanda atas tanah Jawa selama tiga setengah abad. Percampuran budaya itu kemudian mempengaruhi berbagai subsistem kebudayaan, baik yang menyangkut sistem ekonomi, religi, sosial, pengetahuan, kesenian maupun sistem teknologinya.
Perspektif berikutnya yang juga memperoleh respon positif dari kalangan antropolog ialah strukturalisme, yang pertama kali dikembangkan oleh Claude Levis straus (l lahir 1908). Karir Levi straus termasuk sangat cemerlang sehingga tidak heran pada tahun 1968 ia menjadi anggota akademi Perancis dan kemudian juga menerima medali viking found for anthropology, dan tetap menjadi anggota laboratoired anthropologie sociale di college de France sampai tahun 1982.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H