Mohon tunggu...
Farhan AkbarAnbya
Farhan AkbarAnbya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi UMY

Mahasiswa dengan jalan yang panjang berdasar niat yang lapang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Ragam Seni Fotografi dalam Pameran Senandika

27 Agustus 2024   16:30 Diperbarui: 27 Agustus 2024   16:33 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Senandika, merupakan event pameran yang dirangkai oleh UKM Fotografi Lens Club USD. Senandika, membawa tema "Masa Kelam" dalam pameran fotografi kali ini. Lens Club mengkonversikan "Masa Kelam" menjadi karya yang dapat dinikmati oleh seluruh mata khalayak. 

Tema ini diangkat karena Lens Club ingin mengajak para audiens yang hadir untuk menghadapi sisi tergelap manusia dan menelusuri trauma yang seringkali disembunyikan. 

Terdapat 49 karya fotografi dari 21 pameris yang dipamerkan. Dari banyakanya karya dan pameris, mari kita berinteraksi lebih jauh dengan salah satu pameris di pameran Senandika.

Dominica Augusta Prestasia Dami akrab dipanggil Retta, salah satu pameris yang menampilkan karyanya pada pameran ini. Ia membawakan konsep "Toxic Relationship" dan usut punya usut karyanya diambil dari kisah nyata, wow. 

"Saya ingin menunjukan bahwa hidup pasti memiliki masa sulit, saya ingin semua orang agar tidak merasa sendirian dan bangkit atas segala kesulitan yang ada" ujar Retta mengenai karya seni fotografi yang ia pamerkan.

Menurut Retta, pameran yang diadakan memberikan ruang kepada pameris untuk menceritakan terhadap "pil pahit" yang pernah dirasakan oleh pameris lalu dituangkan melalui konsep visual yang mendalam. Dalam pameran ini, kita diajak untuk berdiskusi mengenai kesehatan mental, ketangguhan seorang manusia, pentingnya mengakui dan menghadapi masa-masa sulit.

"Pameris ingin menunjukan bahwa hidup pasti ada masa-masa sulit, pameris ingin semua orang agar tidak merasa sendirian dan bangkit atas segala kesulitan yang ada" ungkap Retta mengenai diskusi yang terjadi dalam pameran.

Besar harapan penulis, agar terciptanya wadah ekspresi dalam menuangkan perasaan melalui visual seni fotografi bagi pameris bahkan audiens yang hadir. Berkembang selalu, Lens Club USD.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun