Mohon tunggu...
Farhan Isbakhi
Farhan Isbakhi Mohon Tunggu... -

Pemerhati narasi dan politik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Drama Politik Awal Tahun, Dahlan The Joker

7 Januari 2014   15:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:03 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kurang dari 10 bulan periode kedua kekuasaan Presiden Susilo Bambag Yudhoyono memperlihatkan perpecahan yang serius di dalam tubuh kabinet Indonesia Bersatu Jilid Dua. Rendahnya tingkat kepercayaan di antara anggota kabinet dan persiapan menuju pemilu legislatif yang menggerus ketundukan pada pimpinan kabinet membuat  drama hari-hari politik telah dimulai.

Dimulai dengan kenaikan harga LPG 12 kg. Menteri BUMN Dahlan Iskan kemarin memberi keterangan kepada pers bahwa kenaikan harga LPG dibatalkan dari semula sebesar 112.200 per tabung menjadi hanya 82.200 per tabung. Kepada media Dahlan terbuka mengatakan bahwa dia adalah orang yang mendorong kenaikan harga LPG 12 kg. Agak berbeda dengan apologi para Menteri yang bicara berputar-putar, Dahan mengatakan bahwa dia sudah mengusulkan kenaikan itu sejak empat tahun yang lalu. Jika tiap tahun sejak itu dikenaikan kenaikan yang bertahap tentu tentu akan segera mencapai harga keekonomian tanpa banyak penentangan.

Uniknya Dahlan kemudian seperti melempar abu panas bahwa tiap kali diajukan proposal kenaikan harga pasti dilakukan di dalam rapat para pemegang saham. Dan di dalam rapat itu pasti dihadiri oleh wakil dari berbagai kementerian. Dan menurut dahlan proposal itu selalu ditolak dengan berbagai alasan, seperti akan ada Lebaran atau masih awal tahun.

Komentar ini jelas dimakan oleh media karena Dahlan mengatakannya di dalam konvensi partai demokrat yang mulai diselenggarakan senin 6 Januari 2014 kemarin. Dahlan juga meminta maaf karena menahan informasi soal rencana kenaikan harga elpji kepada pihak terkait. Hal itu menjadi cocok dengan pernyataan Menko Ekonomi Hatta Rajasa yang mengatakan bahwa Dahlan tidak memberi tahu dia dan juga Presiden SBY tentang rencana kenaikan pada 1 Januari.

Kontras, karena sebelumnya sempat mengatakan tidak terlibat dalam pengambilan keputusan. Dahlan bahkan tidak menghadiri pertemuan dengan wakil presiden Budiono pada hari Sabtu, 4 Januari yang membahas dampak kenaikan elpiji. Menurut sumber dari Jakarta Post yang berasal dari informasi seorang anggota kabinet, saat itu Dahan sedang sibuk menggelar acara temu masyarakat. Pada hari Jumat dan Sabtu minggu yang lalu Dahlan ada di Jogjakarta membantu petani padi memberantas hama tikus yang mengancam panen.

Siapa yang lagi yang akan menggelar "drama" seperti Dahlan. Yang pasi Dahlan bukanlah orang yang sepi dari "drama". Rekam jejaknya selama ini penuh dengan "drama" yang bahkan sempat hampir merenggut nyawanya saat kasus mobil hibrida di Solo pertengahan tahun yang lalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun