Mohon tunggu...
Farhan Firmansyah
Farhan Firmansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Masyarakat Sipil

Penulis Kampung Bandan

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Pilkada untuk Generasi Muda

2 September 2024   21:16 Diperbarui: 3 September 2024   17:57 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: Editing Canva

Harapan dan Perubahan warga bekasi ada pada pemilihan kepala daerah yang sebentar lagi akan dilaksanakan secara serentak pada tanggal 27 November Tahun 2024. Tanda pluit sudah dimulai dengan pencalonan para pemimpin untuk menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi.

Demokrasi yang bergulir akan menjadi acuan bagi masyarakat Kota Bekasi untuk bisa memilih calon pemimpin yang sesuai dengan hati nurani warga Bekasi. Terhitung jumlah penduduk Kota Bekasi pada tahun 2024 adalah 2,63 juta jiwa (Badan Pusat Statistik Kota Bekasi), dengan 56 persen lebih yang didominasi oleh para generasi muda.

Hal ini menjadi tolak ukur bahwa Kota Bekasi adalah Kota yang besar serta Kota padat penduduk dan banyaknya harapan-harapan para generasi muda untuk bisa lebih baik dan menjadi yang terbaik.

Perlunya perubahan dan kemajuan bagi seluruh generasi, terkhusus gernerasi muda yang mempunyai tanggung jawab penuh dalam melanjutkan estafet kepemimpinan yang akan datang, tentu sangat perlu untuk difokuskan dalam segi Pendidikan yang ada didalam kelas maupun diluar kelas serta Kesehatan daya berpikir yang bisa menciptakan ide-ide atau gagasan baru dalam membangun Kota Bekasi.

Memilih pemimpin yang bisa melihat secara real tentang kondisi generasi muda itu banyak, namun apakah bisa mengawal langsung proses perkembangannya sampai kemudian menjadi SDM yang berkualitas? Saya rasa minim, bahkan hanya mementingkan kepentingan politiknya saja. Hari ini berapa banyak kasus-kasus anak muda dalam "peristiwa negative" yang bahkan bisa merugikan orang banyak.

Tak terhitung jumlahnya dan bisa jadi akan menjadi suatu kultur budaya yang buruk bila tidak dibenahi dan dikawal secara langsung. Kesehatan daya berpikir yang menjadi landasan bagi setiap individu agar hidupnya bisa terarah dengan baik adalah tugas bagi negara terkhusus pemimpin kepala daerah yang dimandatkan langsung oleh masyarakat. Sesuai dengan amanat UUD Tahun 1945, cita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa tercantum dalam alinea ke-4 sebagai tujuan utama nasional.

Pemuda hari ini adalah Pemimpin masa depan, begitulah kira-kira semboyan yang selalu digaungkan untuk menjadi secercah semangat bagi generasi muda. Jangan sampai generasi muda tidak didampingi atau sampai di abaikan dari setiap proses hidupnya. Pemimpin yang relevan diwajibkan dekat dengan generasi muda dalam mengawal setiap langkahnya.

Harapan besar dengan adanya pemilihan kepala daerah ini menjadi bentuk pembelajaran demokrasi bagi generasi muda untuk bisa memilih dan menseleksi secara kritis bagi para calon pemimpin yang akan menentukan ruang gerak bagi generasi muda kedepan. Oleh sebab itu sertakan generasi muda untuk bisa memberikan ide dan kreativitasnya dalam hal apapun, namun alih-alih dikotomi justru ditempatkan dengan sengaja yang bisa melemahkan gerakan bagi generasi muda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun