TIM II KKN UNDIP 2024/2025 di Desa Ngaren, Kecamatan Juwangi, Kabupaten Boyolali, telah menjalankan Program Monodisiplin dengan mengusung tema Pemanfaatan Limbah Minyak Jelantah Sebagai Bahan Baku Pembutan Lilin Aromaterapi.
Di tengah kesadaran global yang semakin tinggi tentang isu lingkungan dan keberlanjutan, inovasi dalam pembuatan ataupun pemanfaatan bahan-bahan daur ulang semakin mendapat perhatian lebih. Salah satunya adalah pemanfaatan minyak jelantah dalam pembuatan lilin aromaterapi. Minyak jelantah yang biasanya kita anggap sebagai limbah kini dapat kita ubah menjadi suatu produk yang berguna dan bernilai. Desa Ngaren yang bertempat di Boyolali dikelilingi oleh perkebunan milik perhutani yang mana pada desa ini kurang sekali tempat pembuangan sampah terpadu yang menyebabkan warga sekitar membuang limbah minyak jelantah ke sungai maupun ke tanah, yang mana ini dapat berpotensi menyebabkan pencemaran lingkungan terutama pada air, selain itu dapat menyumbat aliran air juga.
Adapun upaya yang dilakukan oleh Mahasiswa TIM II KKN UNDIP dengan membuat sosialisasi dan demonstrasi pemanfaatan limbah minyak jelantah sebagai bahan baku lilin aromaterapi di Balai Desa Ngaren yang selenggarakan pada tanggal 23 Juli 2024.
Acara  ini dihadiri oleh ibu-ibu kader PKK dan warga sekitar. Pada kesempatan tersebut, peserta yang mengikuti acara ini diajarkan cara membuat lilin dengan bahan baku utamanya adalah minyak jelantah yang nantinya akan dicampur dengan asam stearate dengan perbandingan 2:1. Asam stearate tersebut dapat digantikan dengan lilin bekas yang sudah tidak terpakai lagi dengan perbandingan yang sama.
Proses pembuatannya dengan cara dipanaskan untuk mempercepat reaksi, lalu ditambahkan pewarna (dapat menggunakan crayon), sumbu dan minyak esensial. Setelah ditunggu beberapa saat, lilin siap digunakan.
Dengan adanya program ini, diharapkan warga Desa Ngaren dapat memanfaatkan limbah minyak jelantah dengan lebih baik lagi kedepannya, dapat mengolahnya menjadi produk yang berguna dan bernilai ekonomis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H