Desa Dengkeng, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten (20/01/2024) -- Dalam penggunaan minyak goreng pada aktivitas memasak sehari-hari di rumah tangga adalah hal umum, minyak bekas memasak tersebut dinamakan minyak jelantah. Minyak jelantah yang dihasilkan tentunya perlu pengelolaan dan pengolahan, jika langsung dibuang akan menyebabkan pencemaran dan kerusakan lingkungan karena meningkatnya kadar Chemical Oxygen Demind (COD) serta Biological Oxygen Demind (BOD) yang akan berdampak tertutupnya permukaan air dengan lapisan minyak. dampaknya terhadap kesehatan manusia sangat berbahaya karena jika ditinjau dari komposisi kimianya, minyak jelantah mengandung senyawa-senyawa yang bersifat karsinogenik yang dapat menyebabkan penyakit kanker dalam jangka waktu yang panjang. maka dari itu Mahasiswa KKN Undip memberikan inovasi terobosan baru yaitu pemanfataan minyak jelantah menjadi sabun.
Dari permasalahan diatas, Mahasiswa KKN Tim I Universitas Diponegoro pada tanggal 20 Januari 2024 melakukan pemberdayaan dan demonstrasi cara pemanfaatan minyak jelantah yang bernilai ekonomis. Pemanfaatan minyak jelantah ini akan menjadi sabun yang kaya akan manfaatnya. Pelaksanaan Program Kerja Monodisiplin ini dilaksanakan bersama ibu-ibu PKK Desa Dengkeng yang kegiatannya berlokasi di Balai Desa Dengkeng.
Untuk proses pembuatan sabun menggunakan alat dan bahan yang mudah didapatkan yaitu minyak jelantah, pewarna makanan, kain saring, NaOH, garam, air panas, arang, essential oil, wadah toples, sendok pengaduk, cetakan, dan timbingan digital, adapun langkah kerjanya pertama saring dan jernihkan minyak jelantah bekas dengan direndam memakai arang selama 24 jam, masukan minyak jelantah 100 gram kedalam wadah toples, timbang NaOH sebanyak 15 gr lalu larutkan NaOH dalam 4-5 sendok makan air, setelah itu tuangkan larutan NaOH kedalam wadah yang sama dengan minyak jelantah yang sudah disaring, lakukan pengadukan hingga mengeras, tambahkan minimal 3 tetes essential oil agar larutan menjadi lebih harum, tambahkan pewarna sesuai dengan warna sabun yang diinginkan, adonan sabun dimasukkan kedalam 550 ml air panas dan diaduk hingga tercampur rata, tambahkan 3 gr garam agar adonan lebih cepat mengental, tuangkan adonan ke dalam cetakan sabun.
Respon yang diberikan oleh ibu-ibu PKK sangat antusias dapat dilihat dari berbagai lontaran pertanyaan serta aktif dalam membantu membuat sabun tersebut. Dari program ini, diharapkan ibu-ibu PKK Desa Dengkeng dapat memanfaatkan minyak jelantah menjadi sabun yang berkualitas, bernilai ekonomis, dan sebagai inovasi terbaru yang akan menjadi salah satu cara alternatif untuk mengurangi pembuangan minyak jelantah secara sembarangan di Desa Dengkeng, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H