Desa Dengkeng, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten (20/01/2024) -- Memiliki banyak penduduk rumah tangga yang dimana banyak menimbun sampah/limbah organik terutama hasil dapur rumah tangga yang harusnya bisa dimanfaatkan menjadi lebih berguna dan berkualitas ialah Eco Enzyme. Eco-Enzyme merupakan larutan/cairan multifungsi untuk alam dan manusia yang dihasilkan melalui proses fermentasi dari campuran sisa sampah organik (buah-buahan dan sayuran), gula merah tebu dan air. Warnanya kecoklatan (muda/tua) dan berbau asam manis yang kuat seperti bau khas fermentasi tape. Dan memiliki banyak manfaat sebagai pupuk tanaman, sabun cuci piring, pengusir hama, sabun pembersih lantai, membersihkan toilet.
Permasalahan yang dialami Desa Dengkeng membuat mahasiswa KKN Tim I Undip berinisiatif melakukan edukasi dan demonstrasi cara pembuatan Ecoenzyme cairan serbaguna. Pelaksanaan pemberdayaan dan demonstrasi pembuatan Ecoenzyme dilakukan pada hari Sabtu, 20 Januari 2024 bersama ibu-ibu PKK Desa Dengkeng yang bertepatan di Kantor Balai Desa Dengkeng. Pembuatan Ecoenzyme dipilih karena kaya akan manfaatnya dan mudah untuk dibuat.
Proses pembuatan Ecoenzyme ini membutuhkan alat dan bahan seperti sisa buahan dan sayuran, molase, air bersih, dan wadah plastik. Untuk fermentasinya ditunggu selama 3 bulan, jika terdapat ulat putih tandanya berhasil bisa digunakan sedangkan jika terdapat ulat hitam proses fermentasinya gagal.Â
Mahasiswa KKN Tim I Undip juga memberikan leaflet agar ibu-ibu dapat membaca dan mempraktikan sendiri dirumahnya masing-masing, tidak hanya itu mahasiswa KKN Tim I Undip juga membagikan produk Ecoenzyme yang siap pakai kepada ibu-ibu PKK Desa Dengkeng agar bisa langsung digunakan sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. Selain bahan -- bahannya juga mudah didapat, pemanfaatan ini juga sekaligus memberikan dampak baik terhadap lingkungan agar sampah/limbah rumah tangga tersebut tidak terbuang begitu saja sehingga tidak mencemari lingkungan.
Para Ibu-ibu yang hadir dalam pelatihan kegiatan ini berperan aktif dalam proses pembuatan Ecoenzyme tersebut. Dapat diketahui juga ketika disela-sela pelatihan ibu-ibu saling berbincang dan rasa ingin tahunya tinggi sehingga dapat meramaikan .pelatihan pembuatan Ecoenzyme. Harapannya jumlah sampah/limbah dapur yang ada di Desa Dengkeng dapat dimanfaatkan menjadi produk Ecoenzyme dan para ibu-ibu yang mengikuti pelatihan ini dapat memberikan contoh bagi warga lain dalam kesadarannya untuk memanfaatkan sampah/limbah dapur menjadi Ecoenzyme. Selain itu, para ibu-ibu pelatihan kegiatan ini juga dapat melanjutkan program berguna ini hingga warga lainnya paham akan pentingnya melindungi lingkungan yang dimulai dari lingkungan sekitarnya masing-masing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H