Potensi DTAIS dalam Menghadapi Tantangan Keamanan di Industri 4.0
Kemajuan teknologi dalam Industri Internet telah menjadi topik yang sangat relevan dalam beberapa tahun terakhir, terutama dengan adanya kebutuhan akan sistem yang dapat menghubungkan seluruh aset industri dengan cara yang aman dan efisien. Huang, dkk. (2023) dalam artikelnya berjudul "DTAIS: Distributed Trusted Active Identity Resolution Systems for the Industrial Internet" menyajikan pendekatan baru yang mengandalkan sistem resolusi identitas terdistribusi menggunakan IPFS dan NFT. Penggunaan teknologi-teknologi ini bertujuan untuk mengatasi berbagai kendala yang dihadapi oleh sistem resolusi identitas tradisional seperti arsitektur DNS, yang rentan terhadap kegagalan titik tunggal dan serangan DDoS. Dalam konteks Industri Internet, keandalan dan ketahanan terhadap serangan menjadi faktor krusial yang dapat mempengaruhi keberlanjutan operasional.
Sistem yang diajukan oleh Huang, dkk. yaitu Distributed Trusted Active Identity Resolution System (DTAIS), merupakan solusi yang mengusulkan arsitektur berbasis blockchain dan IPFS, yang memungkinkan penyimpanan data identitas yang aman dan terdistribusi. Artikel ini juga memaparkan keunggulan mekanisme load balancing terdistribusi yang dapat mendukung skenario dengan permintaan tinggi, memastikan sistem tetap tangguh bahkan pada saat terjadi lonjakan beban. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem ini mampu memberikan performa tinggi dalam skenario jaringan besar dengan jumlah node yang meningkat, membuktikan efisiensi penggunaan algoritma routing berbasis chord. Penelitian ini menciptakan peluang besar untuk meningkatkan keamanan, desentralisasi, dan efisiensi dalam pengelolaan identitas di sektor industri.
***
Solusi yang ditawarkan oleh Huang, dkk. (2023) untuk sistem resolusi identitas terdistribusi dalam Industri Internet menjadi sorotan penting, terutama dalam menghadapi keterbatasan sistem tradisional. Mereka menekankan bahwa sistem-sistem seperti DNS dan EPC menggunakan struktur berbentuk pohon yang tidak hanya rentan terhadap kegagalan titik tunggal, tetapi juga memiliki keterbatasan dalam memproses data besar secara peer-to-peer. Dengan meningkatnya konektivitas dan kompleksitas aset industri, penting bagi industri untuk mengadopsi pendekatan yang dapat memastikan keamanan dan ketahanan jaringan dalam skala besar.
DTAIS menggunakan InterPlanetary File System (IPFS), yang didukung oleh Distributed Hash Table (DHT) untuk menyimpan dan mendistribusikan informasi secara terdesentralisasi. Hasil pengujian menunjukkan bahwa ketika jumlah node dalam sistem meningkat, performa sistem tetap stabil dengan penambahan hanya sekitar 20% pada rata-rata waktu pemrosesan identitas (Huang, dkk., 2023). Teknologi ini secara khusus efektif dalam menangani tantangan skalabilitas dengan menggunakan salinan data lokal, yang mengurangi waktu pengambilan data dan risiko kegagalan titik tunggal, serta membantu sistem untuk bertahan dari serangan DDoS. Hal ini sangat penting dalam konteks Industri Internet yang melibatkan jutaan perangkat dan sensor yang saling terhubung.
Selain itu, penggunaan Non-Fungible Token (NFT) untuk verifikasi identitas memberikan nilai tambah signifikan pada sistem ini. NFT memungkinkan otentikasi dan konsistensi identitas melalui kontrak pintar yang berjalan di blockchain, menjadikan setiap identitas dapat diverifikasi secara unik dan aman. Dalam pengujian yang dilakukan, sistem ini menunjukkan tingkat keberhasilan autentikasi hingga 95%, yang menandakan tingkat keandalan yang sangat tinggi dalam menjaga keamanan data identitas (Huang, dkk., 2023). Penggunaan NFT di DTAIS memungkinkan perusahaan untuk melindungi aset digital mereka dari potensi pemalsuan atau manipulasi, yang sering kali menjadi tantangan besar dalam pengelolaan identitas berbasis digital.
Lebih lanjut, Huang, dkk. juga mengembangkan mekanisme load balancing terdistribusi, yang merupakan salah satu kontribusi utama dari penelitian ini. Tidak seperti sistem balancing tradisional yang bersifat sentralistik, mekanisme dalam DTAIS memungkinkan setiap pengguna untuk secara otonom memutuskan kebijakan balancing yang akan digunakan, dengan menggunakan node virtual untuk menghindari penumpukan beban pada server tertentu. Dalam skenario pengujian dengan permintaan tinggi, sistem ini mampu memproses lebih dari 1000 Query Per Second (QPS), menunjukkan ketangguhan DTAIS dalam menghadapi skenario industri dengan tingkat permintaan yang tinggi. Keunggulan ini sangat penting dalam mengantisipasi kebutuhan masa depan, di mana Industri 4.0 membutuhkan integrasi teknologi yang tidak hanya mampu mengelola identitas tetapi juga dapat beradaptasi terhadap perubahan lingkungan operasional yang cepat.
***
Dalam konteks perkembangan teknologi dan tuntutan akan keamanan di era Industri Internet, penelitian Huang, dkk. (2023) memberikan kontribusi yang signifikan melalui pengembangan DTAIS. Sistem ini tidak hanya menawarkan solusi untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh sistem identitas tradisional, tetapi juga memberikan kerangka kerja yang kuat untuk pengelolaan identitas yang lebih aman dan efisien. Dengan kemampuan untuk menangani data dalam skala besar, serta integrasi teknologi IPFS dan NFT, DTAIS siap menjadi pionir dalam mengatasi tantangan yang dihadapi oleh industri di era digital saat ini.
Implikasi dari penelitian ini sangat luas, memberikan harapan bahwa sistem identitas terdistribusi dapat diterapkan di berbagai sektor industri untuk meningkatkan keamanan, efisiensi, dan ketahanan. Sebagai langkah ke depan, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi integrasi DTAIS dengan sistem dan teknologi lain dalam ekosistem industri, serta untuk meningkatkan kompatibilitas dengan infrastruktur yang sudah ada.