Mohon tunggu...
M. Farhan Damar Pamungkas
M. Farhan Damar Pamungkas Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Pendidikan Geografi UNJ

Think Globally, Act Locally.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tantangan Calon Guru dan Cara Menyikapi Tuntutan Kurikulum Geografi Pada Abad 21

15 Juli 2021   21:26 Diperbarui: 15 Juli 2021   21:34 688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Teknologi yang ada pada abad 21 ini telah menyebabkan banyak perubahan di kehidupan manusia, termasuk sector pendidikan. Pembelajaran yang ada pada Abad 21 merupakan pembelajaran yang mengintegrasikan kemampuan literasi, kecakapan pengetahuan, keterampilan dan sikap, serta penguasaan terhadap teknologi. Dilihat dari kondisi yang ada saat ini, kondisi yang tengah dilanda pandemi Covid-19, sistem pendidikan yang ada di Indonesia dituntut untuk menerapkan sistem e-learning/PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) yang merupakan perpaduan pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi untuk mendongkrak kualitas pendidikan yang ada. Ini merupakan sebuah tantangan yang harus dihadapi oleh baik guru maupun mahasiswa pendidikan yang nantinya akan menjadi calon guru. Menjadi guru di abad 21 bukanlah hal yang mudah, selain harus memiliki kualifikasi dan kompetensi, mereka juga dituntut untuk bergerak cepat dalam mengadopsi tren belajar terbaru ke dalam kurikulum.

Pada Seminar Nasional yang diadakan oleh S2 Pendidikan Geografi UNJ, Prof. Dr. H. Mukminan menjabarkan beberapa tantangan keterampilan abad 21 diantaranya :

  • Konteks pembelajaran di era global berubah sangat cepat
  • Untuk belajar sesuatu, tidak lagi menggantungkan semata-mata pada dunia sekolah/kampus dalam arti fisik.
  • Sumber-sumber belajar maya (virtual) merupakan alternative
  • Pembelajaran harus selalu melakukan inovasi
  • Perubahan-perubahan dalam proses pembelajaran harus dilakukan secara tersistem dan berkelanjutan.

Sikap untuk menyikapi tantangan atau tuntutan kurikulum geografi abad 21, mahasiswa pendidikan geografi bisa melakukan upaya untuk meningkatkan skill dan kemampuan teknik pembelajaran bauran berbasis kasus (case based blended learning) dan berbasis proyek (project based blended learning) yang pusatnya adalah mahasiswa itu sendiri. Pembelajaran Bauran Berbasis Kasus (Case Based Blanded Learning), merupakan implementasi kombinasi antara face to face learning dengan online learning pada pembelajaran berbasis kasus yang melibatkan contoh kasus sebagai kajiannya. Pembelajaran Bauran Berbasis Proyek (Project Based Blended Learning), merupakan pengimplementasian kombinasi face to face dengan online learning pada pembelajaran berbasis project. Bauran merupakan pembauran atau penggabungan antara cara lama (tatap muka) digabungkan dengan cara baru berbasis teknologi (e-learning/PJJ). Model pembelajaran ini biasa disebut pembelajaran hybrid dimana penggunaan teknologi online dan oflline dilaksanakan secara bersamaan. Beberapa karakteristik dari bauran itu sendiri diantaranya:

  • Menggabungkan berbagai cara, model, penyampaian, serta berbagai media berbasis teknologi.
  • Menggabungkan berbagai cara, model, penyampaian, serta berbagai media berbasis teknologi.
  • Didukung oleh kombinasi efektif dari cara penyampaian, cara mengajar dan gaya pembelajaran.
  • Pengajar dan orangtua peserta belajar memiliki peran yang sama penting, pengajar sebagai fasilitator, dan orangtua sebagai pendukung.

Contoh kasus yang bisa dijadikan sebagai bahan studi pada Pembelajaran Bauran Berbasis Kasus (Case Based Blanded Learning):

  • Sebuah kasus/peristiwa yang khusus/khas
  • Fenomena yang terjadi di dalam kehidupan nyata
  • Pikiran, Tindakan, Serta pengembangan diri individu (Polit dan Hungler)

Sedangkan untuk Proyek yang bisa dijadikan bahan studi pada Pembelajaran Bauran Berbasis Proyek (Project Based Blended Learning). Sebagai contoh proyeknya yang terpenting ada kegiatan yang menghasilkan produk baik fisik maupun non fisik.

Adanya Metode Bauran ini diharapkan dapat menjadi solusi yang tepat untuk proses pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran dan juga gaya belajar peserta didik, serta menciptakan pengalaman belajar untuk memberikan pembelajaran yang tepat waktu yang bersifat universal dan Global.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun