Mohon tunggu...
Farhan Azhwin
Farhan Azhwin Mohon Tunggu... Pelajar/Mahasiswa -

A prospective Indonesian scientist | "Learning from your mistake makes you smart while learning from other people's mistake makes you genius, keep being beneficial for others who actually need it"

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Mengeluh, Kebiasaan Kecil yang Membahayakan Tubuh

15 April 2017   19:59 Diperbarui: 16 April 2017   06:00 1713
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (chatsworthconsulting.com)

Tahukah kita, bahwa hampir setiap insan manusia ternyata pernah mengeluhkan sesuatu atas kejadian yang menimpa mereka, seperti pada halnya mendapatkan nilai ujian yang kurang baik, tugas yang begitu banyak, dan lebih parahnya lagi, turun hujan pun malah dibuat keluh kesah (padahal hujan itu berkah). Bagi sebagian orang, mungkin ini cara terbaik untuk meringankan atau mengurangi masalah yang mereka keluhkan namun faktanya tidak demikian, justru malah sebaliknya. Para Ilmuwan menyebutkan bahwa kebanyakan orang pasti pernah mengeluh tiap menitnya. Mengeluh mungkin terasa mengasyikkan seperti hal-hal lain yang bersifat menenangkan namun justru tidak baik, seperti contohnya merokok atau berbaring di sofa sepanjang hari tanpa melakukan aktivitas apapun. 

Otak yang kita miliki sebenarnya  tidak menyukai pekerjaan berat diluar kapasitasnya, namun menyukai sebuah efisiensi. Ketika kita mengulangi suatu kebiasaan tertentu, seperti mengeluh misalnya, maka syaraf-syaraf tepi di otak akan mengalami percabangan satu sama lainnya, apa dampaknya ?, hal ini akan menyebabkan mudahnya mengulangi kebiasaan yang serupa di kemudian harinya meskipun kamu tidak menyadarinya.  Semakin kita berusaha mengeluhkan sesuatu maka neuron-neuron kita akan semakin tumbuh berkembang bersama-sama dan membuat kuatnya koneksi antar neuron tersebut yang justru berbahaya untuk kita. 

Mengulang-ngulang kebiasaan mengeluh akan membuat kita menjadi lebih mudah berfikir negatif, terlepas dari apa yang terjadi di sekitar dan sekaligus mengubah pandangan orang terhadap kita. Penelitian di Universitas Standford menyebutkan bahwa mengeluh akan mengerutkan suatu daerah pada otak yang dinamakan hippocampus, sebuah area yang memiliki fungsi dalam problem solving dan intelligent thought. Dikarenakan area tersebut merupakan bagian primer dari otak, apa jadinya bila kita sering mengeluhkan sesuatu yang seharusnya dapat terselesaikan saat itu juga, yang ada malah akan menimbulkan berbagai macam penyakit lainnya kedepannya.

Meskipun terlalu berlebihan untuk menyatakan mengeluh akan menyebabkan kerusakan pada otak. Permasalahan tidak hanya berhenti disitu saja, pada saat kita mengeluh, maka tubuh akan mengeluarkan hormon kortisol. Hormon ini dilepaskan di korteks adrenal melalui adanya stimulasi diotak dan memiliki peran dalam mensuplai energi pada berbagai organ tubuh dalam menahan kondisi stress. Semua kortisol yang dilepaskan ini sebagai bentuk dari keadaan mengeluh yang terus-menerus yang berujung pada rusaknya sistem imun sehingga mengalami kerentanan pada berbagai macam penyakit seperti obesitas, penyakit jantung, diabetes, dan lain-lain.

Bagaimana Solusinya ?

Ada dua hal yang dapat kita lakukan ketika kita merasa perlu mengeluh, pertama menumbuhkan rasa syukur, ubah perhatian kita terhadap sesuatu yang bisa membuat diri kita bersyukur. Hal ini terbukti dapat mengurangi jumlah kortisol sebanyak 23%. Penelitian yang dilakukan Universitas California menemukan bahwa orang yang mengupayakan menumbuhkan rasa syukur dapat meningkatkan mood dan energi akibat rendahnya jumlah kortisol yang diproduksi dalam tubuh. Saat kita mengalami sebuah pemikiran negatif atau rasa pesimis, cara ini bisa menjadi kartu untuk membuat pikiran menjadi positif. Kedua, melibatkan diri dalam solution-oriented complaining, maksudnya adalah kita menganggap keluhan itu sebuah tujuan untuk menemukan sebuah solusinya, sebelum mengeluh kita perlu memahami apa hasil yang kita peroleh, akibatnya seperti apa, dan rencanakan solusi positif yang akan dilakukan.   

Terakhir, setiap kesulitan yang kita hadapi tentulah memiliki solusi dan hikmah didalamnya, tak perlu kita mengeluh yang berlebihan karena itu bukan solusi yang terbaik. Karena tidak setiap orang cukup memiliki ruang hati untuk menampung semua keluhanmu. Mengeluh hanya akan menyebabkan hidup seolah-olah penuh beban. Dengan mengeluh kita dididik untuk menjadi dewasa dan kuat, maka hadapi, bertahan, dan bersabarlah. 

Salam

Author

15 April 2017

complaining-58f2184ad79373b91fe17612.jpg
complaining-58f2184ad79373b91fe17612.jpg

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun