Penyakit kanker merupakan penyakit yang disebabkan pertumbuhan sel jaringan tubuh yang tidak normal dan terus membelah diri dengan cepat dan tidak terkendali. Penyakit ini merupakan pembunuh terbesar pertama di dunia. Kini jumlah penyakit kanker bertambah hingga 6,25 juta orang. Selanjutnya diperkirakan 9 juta orang meninggal karena kanker dalam waktu 10 tahun mendatang dan bagi negara-negara yang berkembang, kemungkinan terkena kanker akan lebih besar lagi karena mayoritas penderita kanker berada di negara berkembang.
Para ilmuwan telah menemukan bagaimana penyebaran sel kanker ini ke aliran darah yang diawali dari sel tumor. Penemuan ini menunjukkan bahwa pertumbuhan sekunder kanker bergerak melalui dinding pembuluh darah kecil dengan menargetkan sebuah molekul yang dikenal sebagai death receptor. Hal ini kemudian memicu proses self-destruct di dalam pembuluh darah sehingga memungkinkan sel kanker untuk menyebar.
Menurut tim dari Goethe University Frankfurt dan Max Planck Institut di Jerman, menonaktifkan reseptor ini dapat secara efektif memblokir penyebaran sel-sel kanker asalkan tidak ada cara alternatif kanker untuk mengakses aliran darah. "mekanisme ini dapat menjadi titik awal untuk mencegah pembentukan metastasis ini" jelas pemimpin peneliti, Stefan Offermanns.Â
Penangkapan pertumbuhan sekunder adalah sangat penting, karena sebagian besar kematian akibat kanker disebabkan oleh tumor asli, namun karena penyebaran sel kanker untuk menerobos dinding pembuluh darah, sel-sel kanker menargetkan sel endotial tubuh, yang mana merupakan garis interior darah dan pembuluh limfatik. Mereka melakukan ini melalui proses yang dikenal sebagai necroptosis atau sel mati yang terprogram.
Langkah selanjutnya adalah mencari efek samping yang disebabkan oleh penghentian sel reseptor ini (DR6) dan mencari tahu apakah manfaat yang sama dapat dilihat pada manusia, jika ada maka cara ini merupakan cara yang efektif dan berpotensi dalam memperlambat penyebaran kanker, selain itu masih ada hipotesis lain tentang bagaimana metastasis ini menyiasati tubuh untuk menyebabkan pertumbuhan sekunder.
Berdasarkan studi yang dijelaskan diatas, tidak semua kanker memilki perilaku dengan cara yang sama, yang mana membuat kita mencari tahu bagaimana mereka beroperasi dengan cukup sulit, namun semakin kita mengetahui betapa kompleks dan bervariasi penyakit ini, semakin besar pula kesempatan  untuk menghadapi dan mencegah penyakit tersebut.Â
Sumber : disini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H