nilai dan budaya dari luar semakin banyak masuk ke Indonesia yang saat ini sebenarnya sudah menjadi masalah yang harus diselesaikan. Dalam hal ini, peranan Pendidikan Pancasila begitu penting dalam pembentukan karakter anak bangsa sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila. Melalui Pendidikan Pancasila, generasi muda sekarang bisa menjadikan Pancasila sebagai landasan moral, etika, dan tolak ukur baik atau buruknya, benar atau salahnya perbuatan dan tingkah laku generasi bangsa Indonesia. Karena pada kenyataannya, tidak sedikit generasi bangsa sekarang yang tidak menerapkan nilai-nilai Pancasila. Maka dari itu, Pancasila mampu menjadi landasan hidup dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang disampaikan melalui Pendidikan Pancasila.
Perkembangan zaman semakin modern seiring berjalannya waktu. Tidak menutup kemungkinanGenerasi muda yang berkarakter adalah harapan bagi bangsa Indonesia. Namun, kenyataannya karakter anak bangsa banyak dipengaruhi akibat dampak negatif globalisasi yang secara perlahan akan mengikis nilai-nilai dalam Pancasila sebagai dasar dan identitas negara Indonesia. Hal tersebut dibuktikan dari banyaknya kasus-kasus kenakalan remaja seperti tawuran, narkoba, pergaulan bebas, perundungan, dan lain sebagainya yang tidak bersinggungan dengan sila-sila Pancasila. Oleh karena itu, memaparkan Pancasila ke dalam penerapannya demi menciptakan generasi berbudi pekerti merupakan salah satu upaya Pancasila (Randa, 2016) dalam (Space and Museum 2019).
Pendidikan Pancasila mengandung berbagai macam pendidikan karakter utama, seperti pendidikan karakter nasionalis, patuh terhadap aturan sosial, menghargai keberagaman, sadar akan hak dan kewajiban, serta bertanggung jawab. Pendidikan Pancasila juga mengandung pendidikan karakter pokok, seperti nilai religius, jujur, cerdas, tangguh, demokratis, dan peduli. Mengimplementasikan Pendidikan Pancasila bisa melalui pelajaran  Agama Islam, Pendidikan Kewarganegaraan, dan mata pelajaran lain yang menanamkan kelima sila Pancasila.
Adapun implementasi dari kelima sila Pancasila melaui Pendidikan Pancasila, yaitu sila pertama peserta didik mampu memberikan bentuk toleransi antar agama. Kemudian sila kedua peserta didik mampu memberikan bentuk karakter yang adil baik di dalam proses pembelajaran maupun di luar proses pembelajaran dan memberikan karakter yang beradab yaitu dengan menunjukkan sikap sopan santun. Berikutnya sila ketiga di mana peserta didik mampu menerapkan perilaku gotong royong. Selanjutnya sila keempat yaitu adanya keikutsertaan dalam organisasi seperti OSIS dan HIMA yang membentuk karakter kepemimpinan, serta mengimplementasinkan bentuk musyawarah di dalamnya. Terakhir, yaitu sila kelima di mana peserta didik mampu bersikap adil terhadap semua orang.
Pendidikan Pancasila mampu menciptakan generasi yang berkarakter, memiliki rasa nasionalisme dan sikap toleransi yang tinggi, menyayangi dan bersikap baik terhadap sesama, serta saling tolong menolong. Agar terciptanya pendidikan karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila tentu memerlukan dukungan dari semua pihak baik pemerintah, lembaga pendidikan, guru/dosen, pelajar, dan Masyarakat.
Sumber:
Kholisah, N., & Dewi, D. A. (2022). Peranan Pancasila Dalam Membentuk Karakter Pada I-Generasi Dan Milenial Yang Terkandung Di Dalam Nilai-Nilai Pancasila. Jurnal Kewarganegaraan, 6(1), 1726-1731.
Putri, M. F. J. L., Putriani, F., Santika, H., Mudhoffar, K. N., & Putri, N. G. A. (2023). Peran pendidikan Pancasila dalam membentuk karakter peserta didik di sekolah. Jurnal Kewarganegaraan, 7(2), 1983-1988.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H