Saya akan memaparkan kesimpulan dari materi yang telah saya pelajari pada modul 3.1 yakni tentang pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai pemimpin. Saya akan memaparkannya dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan pemantik dan panduan pertanyaan untuk membuat rangkuman kesimpulan pembelajaran (koneksi antarmateri) sesuai yang tersedia pada LMS. Berikut ini adalah data saya pada Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 11:
Nama CGP : Farhana
Unit Kerja : SDN Gunungsangkur
Fasilitator : Saprudin Jayasakti
Pengajar Praktik : Tria Muharom
PERTANYAAN PEMANTIK
Bacalah kutipan ini dan tafsirkan apa maksudnya:
“Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik”
(Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best).
Bob Talbert
Dari kutipan di atas, apa kaitannya dengan proses pembelajaran yang sedang Anda pelajari saat ini?
Kaitan kutipan tersebut dengan proses pembelajaran yang sedang saya pelajari saat ini adalah belajar menjadi pemimpin pembelajaran yang tidak hanya menyampaikan informasi pembelajaran kepada murid melainkan harus mampu membimbing murid untuk memahami hal-hal penting yang berharga dalam hidupnya. Selain itu kutipan tersebut bisa dikaitkan juga dengan pengambilan keputusan, sebagai seorang pemimpin kita tidak hanya menyampaikan argumen sebagai suatu keputusan atau kebijakan tetapi harus mampu menuntun dan mengarahkan rekan sejawat untuk berproses dalam menghasilkan suatu keputusan.Bagaimana nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang kita anut dalam suatu pengambilan keputusan dapat memberikan dampak pada lingkungan kita?
Nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang kita anut dalam pengambilan keputusan dapat memberikan dampak pada lingkungan kita sesuai dengan prinsip yang digunakan. Dampak dari prinsip yang kita gunakan dapat bersifat positif ataupun negatif. Seyogyanya keputusan yang kita ambil dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan. Hal ini dapat kita lakukan dengan cara mengambil keputusan yang mengedepankan nilai-nilai kejujuran, integritas tinggi, keadilan dan penuh tanggung jawab.Bagaimana Anda sebagai seorang pemimpin pembelajaran dapat berkontribusi pada proses pembelajaran murid, dalam pengambilan keputusan Anda?
Saya sebagai seorang pemimpin pembelajaran dapat berkontribusi pada proses pembelajaran murid apabila dapat mengambil keputusan yang mengedepankan nilai-nilai positif yang berpihak kepada murid. Keputusan yang saya ambil harus memperhatikan dampak-dampak yang baik dan bersifat adil bagi seluruh murid sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik.Menurut Anda, apakah maksud dari kutipan ini jika dihubungkan dengan proses pembelajaran yang telah Anda alami di modul ini? Jelaskan pendapat Anda.
Education is the art of making man ethical.
Pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia menjadi berperilaku etis.
~ Georg Wilhelm Friedrich Hegel ~
Menurut saya, maksud dari kutipan tersebut jika dihubungkan dengan proses pembelajaran yang telah saya alami di modul ini adalah menekankan bahwa pendidikan bukan hanya proses transfer ilmu pengetahuan melainkan membentuk pribadi yang berkarakter dan berperilaku sesuai etika yang baik. Apabila dikaitkan dengan pengambilan keputusan, kita hendaknya tidak hanya paham cara pengambilan keputusan yang baik tetapi harus bisa mengambil keputusan sesuai dengan nilai-nilai etis sebagai pemimpin.
RANGKUMAN KESIMPULAN PEMBELAJARAN (KONEKSI ANTARMATERI)
Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?
Pengambilan keputusan yang dilakukan seorang pemimpin tentu memiliki kaitan dengan Pratap Triloka Ki Hajar Dewantara yaitu Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, dan Tut Wuri Handayani. Perwujudan dari Ing Ngarsa Sung Tuladha ditunjukkan oleh pengambilan keputusan seorang pemimpin yang dapat memberikan contoh teladan bagi yang dipimpinnya. Keputusan yang diambil hendaklah dipatuhi dan dilaksanakan pemimpin sebagai contoh bagi yang lainnya. Keputusan yang diambil juga harus mampu membangkitkan semangat inovasi dan membangun suasana yang kondusif dalam bekerja selaras dengan makna dari Ing Madya Mangun Karsa. Adapun perwujudan tut wuri handayani dalam pengambilan keputusan dilakukan seorang pemimpin yang senantiasa memberikan dorongan atau motivasi kepada anggota yang dipimpinnya sehingga memperoleh hasil yang diharapkan.Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?
Nilai-nilai yang tertanam sebagai guru penggerak terdiri atas berpihak pada murid, mandiri, kolaboratif, reflektif, dan inovatif memiliki pengaruh terhadap prinsip-prinsip yang saya ambil dalam pengambilan suatu keputusan. Nilai-nilai tersebut disesuaikan dengan situasi kondisi yang saya hadapi disertai pertimbangan dampaknya terhadap lingkungan.Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada sebelumnya.
Kegiatan coaching yang saya peroleh dari fasilitator dalam proses pembelajaran ini menjadi bekal pengetahuan dalam proses pengambilan keputusan terutama dalam 9 langkah pengujian pengambilan keputusan. Paradigma berpikir coaching yang berusaha menggali potensi coachee untuk menyelesaikan permasalahan atau menemukan ide-ide baru dapat digunakan dalam proses berpikir untuk mengambil keputusan. Percakapan coaching dilakukan dengan kompetensi inti yang terdiri atas kehadiran penuh, mendengarkan aktif, dan mengajukan pertanyaan berbobot. Hal ini dapat kita gunakan dalam menggali informasi sebanyak-banyaknya dari permasalahan yang dihadapi sesuai dengan 9 langkah pengujian pengambilan keputusan sehingga menghasilkan keputusan yang dapat diterima oleh berbagai pihak.Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?
Kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan terutama masalah dilema etika. Guru yang memiliki kesadaran diri dalam mengenali dan mengelola emosinya akan mampu mengendalikan emosinya dalam menjalin interaksi dengan orang lain. Ia juga akan mampu memahami emosi atau perasaan yang dirasakan pihak-pihak terkait dari masalah tersebut. Kemampuan ini akan menjadi dasar bagi seorang guru dalam menentukan keputusan yang mempertimbangkan hubungan baik dan kondisi emosi setiap pihak yang bersangkutan. Pengambilan keputusan akan dilakukan dengan hati yang tenang dan kepala dingin sehingga dapat berjalan sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan.Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?
Studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika perlu didasari dengan nilai-nilai yang dianut seorang pendidik yakni nilai-nilai kebajikan seperti keadilan, tanggungjawab, kejujuran, keselamatan, dan nilai-nilai lainnya yang bersifat universal. Dilema etika perlu dikaji dan dianalisis menggunakan 4 paradigma, 3 prinsip, dan menempuh 9 langkah pengujian pengambilan keputusan sehingga keputusan yang diambil relevan dengan nilai-nilai kebajikan tersebut.Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman?
Pengambilan keputusan yang tepat diambil sesuai dengan situasi kondisi juga sasaran dari dampak keputusan tersebut. Cara yang dilakukan dalam pengambilan keputusan ini juga disesuaikan dengan nilai-nilai kebajikan universal. Apabila kita telah mengambil keputusan yang tepat, maka akan tercipta lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman. Keputusan yang diambil hendaknya bersifat adil tanpa merugikan salah satu pihak yang bersangkutan.Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?
Tantangan yang masih ada di lingkungan saya adalah perasaan bimbang saat mengambil keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika yang ditandai adanya rasa dilema antara mempertahankan nilai keadilan dengan memperhatikan rasa kasihan. Hal ini masih perlu perubahan paradigma yang lebih mengedepankan kebenaran agar menghasilkan keputusan yang adil juga kolaboratif dengan semua pihak.Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?
Pengambilan keputusan yang saya ambil hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan belajar murid. Hal ini akan berpengaruh terhadap pengembangan potensi murid karena murid mengikuti kegiatan pembelajaran sesuai dengan minatnya. Salah satu keputusan yang diambil dengan pengajaran berpihak kepada murid dilakukan melalui pembelajaran beridiferensiasi sesuai dengan kesiapan belajar, minat dan profil murid. Pembelajaran ini akan menciptakan merdeka belajar bagi murid sesuai dengan keragaman potensinya.Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?
Seorang pemimpin pembelajaran dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya melalui keputusan yang diambil dalam menentukan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan murid. Keputusan yang tepat hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan belajar murid agar senantiasa bermanfaat bagi kehidupan murid baik saat ini maupun masa yang akan datang. Kegiatan pembelajaran yang dipilih dengan tepat dapat memberikan pengalaman belajar bermakna bagi setiap murid.Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?
Pengambilan keputusan hendaklah diselaraskan dengan filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka dan dijiwai dengan nilai-nilai guru penggerak yang salah satunya berpihak kepada murid. Keputusan yang diambil hendaknya berbasis nilai-nilai kebajikan universal dengan mempertimbangkan berbagai hal yang berdampak positif bagi lingkungan dan pihak bersangkutan. Pengambilan keputusan berpengaruh sebagai seorang pemimpin pembelajaran berpengaruh terhadap pengembangan potensi murid sehingga perlu diambil sesuai dengan kebutuhan belajar murid melalui merdeka belajar. Keputusan yang diambil juga penting dilakukan dengan hati dan pemikiran yang sadar agar tidak salah dalam mengambil keputusan. Proses pengambilan keputusan juga membuthkan paradgima berpikir coaching dalam menggali potensi atau informasi dari penyelesaian masalah-masalah yang dihadapi.Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?
Perbedaan antara dilema etika dan bujukan moral
Kasus-kasus dilema etika menunjukkan adanya dua situasi yang sama-sama memiliki nilai kebajikan atau keduanya sama-sama bernilai benar. Adapun kasus-kasus bujukan moral terjadi apabila terdapat dua situasi dengan ketimpangan nilai yang berbeda, satu situasi memiliki nilai kebajikan sementara situasi lain bernilai salah.
4 Paradigma Pengambilan Keputusan
Terdapat 4 paradigma pengambilan keputusan yang terjadi dalam situasi dilema etika yakni individu lawan kelompok, rasa keadilan lawan rasa kasihan, kebenaran lawan kesetiaan, dan jangka pendek lawan jangka panjang.
3 Prinsip Pengambilan Keputusan
Terdapat 3 prinsip dalam penyelesaian masalah dilema etika yakni berpikir berbasis hasil akhir, berpikir berbasis peraturan, dan berpikir berbasis rasa peduli.
9 Langkah Pengambilan dan Pengujian Keputusan
Terdapat 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan yang dapat dijadikan panduan untuk mengambil keputusan dalam situasi dilema etika ataupun bujukan moral yang membingungkan. 9 langkah tersebut diantaranya sebagai berikut:
1. Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan, hal ini dilakukan dengan mengidentifikasi masalah yang dihadapi sekaitan
dengan aspek moral, sopan santun, dan norma sosial.
2. Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini.
3. Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini, hal ini dilakukan dengan mengumpulkan fakta serta kronologis
masalah secara detail.
4. Pengujian benar atau salah melalui uji legal, uji regulasi, uji intuisi, uji publikasi, dan uji panutan/idola.
5. Pengujian Paradigma Benar lawan Benar, melalui 4 paradigma pengambilan keputusan.
6. Melakukan Prinsip Resolusi berdasarkan 3 prinsip pengambilan keputusan.
7. Investigasi Opsi Trilema yakni mengisvestigasi beberapa pilihan penyelesaian masalah yang terkadang muncul di tengah
tengah kebingungan menyelesaikan masalah.
8. Buat Keputusan
9. Lihat lagi Keputusan dan Refleksikan
Berdasarkan pemahaman saya tersebut, terdapat hal-hal yang di luar dugaan seperti mengetahui saat merasa bingung dengan dua situasi yang sama-sama benar dikenal dengan situasi dilema etika. Sebelumnya saat saya merasa bingung untuk memutuskan hal yang tepat, saya hanya bertanya-tanya sendiri dan memikirkan dampaknya. Setelah saya mempelajari materi ini, saya jadi tahu ternyata ada cara-cara yang dapat ditempuh untuk mengatasi kebingungan dalam mengambil keputusan masalah dilema etika.
Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?
Saya pernah mengambil keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema. Perbedaan yang saya rasakan adalah menyelesaikan masalah dengan langkah-langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Dulu saya memutuskannya dengan langsung mempertimbangkan dampak dari keputusan yang diambil. Setelah saya mempelajari modul ini, ternyata keputusan yang diambil tidak langsung tertuju pada dampak akhir tetapi melalui pengujian terlebih dahulu agar menghasilkan keputusan yang tepat.Bagaimana dampak mempelajari konsep ini buat Anda, perubahan apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?
Dampak dari mempelajari konsep ini untuk saya adalah memahami cara pengambilan keputusan yang sebelumnya belum menggunakan panduan secara sistematis. Setelah mengikuti pembelajaran modul ini, saya telah memahami adanya paradgima, prinsip, dan 9 langkah pengujian dan pengambilan keputusan secara prosedural.Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?
Saya merasa sangat penting mempelajari topik modul ini baik sebagai seorang individu maupun sebagai seorang pemimpin agar mampu mengambil keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan situasi dan sasaran dari keputusan yang diambil.
Demikian pemaparan koneksi antarmateri modul 3.1 tentang pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai pemimpin yang dapat saya sampaikan. Semoga tulisan ini bermanfaat dan saya sangat terbuka terhadap tanggapan atau komentar dari pembaca.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H