Oleh: Syamsul Yakin & Farhan Fadillah
Dosen Retorika UIN Syarif  Hidayatullah Jakarta & Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Dalam dunia ilmu komunikasi, kemampuan untuk menyampaikan pesan dengan efektif merupakan keterampilan yang sangat berharga. Tiga elemen penting yang memainkan peran besar dalam retorika dan komunikasi adalah pathos, logos, dan ethos. Masing-masing elemen ini memiliki peran dan pengaruh yang berbeda dalam membangun komunikasi yang produktif dan persuasif.
Pathos mengacu pada kemampuan seorang komunikator untuk mengontrol emosi, empati, dan persuasi yang ada pada dirinya. Seorang komunikator yang efektif harus dapat memahami dan merespons emosi audiens mereka. Ini berarti memiliki kemampuan emosional yang baik, termasuk kecakapan dalam mengelola perasaan sendiri dan orang lain. Dengan menunjukkan empati, seorang komunikator dapat membangun koneksi emosional dengan audiens, membuat pesan mereka lebih berdampak dan memikat.
Empati dan persuasi yang tepat dapat menciptakan hubungan yang lebih dalam dan mendukung komunikasi yang produktif. Misalnya, dalam pidato atau presentasi, menceritakan pengalaman pribadi atau cerita yang menyentuh dapat menggugah perasaan audiens dan membuat pesan lebih relevan dan mudah diingat.
Logos adalah kekuatan yang digunakan seorang pembicara untuk membuktikan argumentasi mereka logis dan nyata untuk mendukung argumen. Dalam retorika klasik, logos dianggap sebagai daya tarik rasional yang menunjukkan kepada audiens bahwa apa yang dikatakan komunikator adalah masuk akal dan berdasarkan fakta.
Penggunaan statistik, data, penelitian, dan bukti konkret adalah cara untuk membangun logos dalam komunikasi. Sebagai contoh, ketika seorang ilmuwan mempresentasikan hasil penelitian, mereka akan menggunakan data dan temuan empiris untuk mendukung klaim mereka, sehingga audiens dapat memahami dan menerima argumen dengan dasar yang logis.
Ethos mengacu pada kekuatan yang dimiliki oleh seorang komunikator berdasarkan karakter pribadinya. Kredibilitas dan kepercayaan adalah inti dari ethos. Seorang komunikator yang memiliki ethos yang kuat adalah mereka yang dianggap jujur, berintegritas, dan memiliki keahlian dalam bidang yang mereka bicarakan.
Kredibilitas dapat dibangun melalui reputasi, pengalaman, dan pengetahuan. Misalnya, seorang dokter yang memberikan ceramah tentang kesehatan akan lebih dipercaya karena audiens mengakui keahliannya di bidang tersebut. Ethos juga dapat diperkuat melalui sikap dan perilaku komunikator, seperti menunjukkan rasa hormat, konsistensi, dan kejujuran dalam komunikasi.
Untuk menciptakan komunikasi yang efektif, seorang komunikator harus mampu mengintegrasikan pathos, logos, dan ethos secara harmonis.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H