Mohon tunggu...
Farhan Ramadhan
Farhan Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Merupakan sebuah akun untuk belajar dalam penulisan berita dan menganalisa berita

Bila ada siaran Pers atau Rilis Pers bisa kirim lewat akun Intagram dibawah, untuk sebagai sebuah pembelajaran. @farhanr19_

Selanjutnya

Tutup

Diary

Kisah Singkat Perjalanan Hidup Stephen Hawking

3 Januari 2022   14:25 Diperbarui: 3 Januari 2022   14:28 4259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Stephen Hawking merupakan seorang ilmuwan yang berasal dari negara Inggris yang lahir pada 8 Januari 1942 dari sepasang suami istri yang bernama Frank dan Isobel Hawking. Dirinya merupakan seorang anak sulung dari empat bersaudara, dirinyan bertumbuh hingga besar di London. Namun semasa dirinya hidup hawking selalu dikenal sebagai seorang yang sangat cerdas, akan tetapi dirinya dikenal sebagai murid yang malas sewaktu di bangku sekolah.

Akan tetapi, semua kemalasan tersebut berubah saat Hawking mengenal guru matematika yang bernama Dikran Tahta. dirinya sangat menyukai Mr. Tahta karena dapat menjadikan pelajaran matematika sebagai pelajaran yang menyenangkan dan mudah dipahami. Akibat gurunya juga, Hawking menjadi berminat mengambil jurusan matematika pada saat dirinya berkuliah di Universitas Cambridge.

Dengan rasa cintanya terhadap pelajaran matematika dirinya menjadi belajar dengan lebih giat untuk menuju cita-citanya. Dengan bantuan dari guru lamanya yaitu Mr. Tahta, Hawking pun dapat merakit komputer dengan menggunakan mekanik jam, papan kabel telepon yang sudah terpakai dan banyak lagi komponen yang tidak terpakai yang dirinya gunakan.

Sementara itu, orangtua Hawking melihat diri anaknya yang cerdas terhadap dunia matematika menyarankan Hawking untuk berkuliah di Oxford. Di universitas dirinya mengambil jurusan Fisika dan Kimia karena belum ada jurusan matematika disana. akhirnya Hawking berhasil di Universitas Oxford pada tahun 1959, saat dirinya berumur 17 tahun.

setelah menyelesaikan kuliahnya di Oxford, Hawking lalu melanjutkan pendididkannya lagi dengan jurusan Kosmologi di Universitas Cambrige. Namun, saat beranjak usia 21 tahun Hawking telah didiagnosa penyakit Amytropgic Lateral Scolerosis (ALS), yaitu penyakit yang menyerah melemahkan otot dan merusak fungsi otak.

setelah mengetahui dirinya telah kerkena penyakit ALS, Hawking merasa dirinya sudah tidak berguna, akan tetapi, dengan semangat dari orang-orang disekitarnya yang dapat membangkitkan semangatnya. Meskipun hidup di atas kursi roda dengan segala keterbatasannya, beliau mampu menghasilkan banyak karya demi kemajuan ilmu pengetahuan. Salah satunya adalah Teori Big Bang. 

Demikian pembahasan kali ini mengenai kisah singkat perjalanan hidup Stephen Hawking yang mungkin dapat menginspirasi Anda dari semangat yang ada di dirinya. terimakasih dan semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun