Pada era industri 4.0 dengan semua serba cepat dan efisien dengan kebutuhan serta keperluan sudah dapat dipenuhi hanya dengan dengan melalui sentugan gadget saja. Dengan segala hal yang serba cepat dan efisien ini diharapkan dapat memanfaatkan keuntungan dengan baik. Keuntungan yang mampu memuaskan konsumen tersebut salah satunya adalah aplikasi ojek daring, GOJEK.
      Go-Jek merupakan satu penyedia jasa transportasi online yang ada di Kota Manado. Perusahaan tersebut didirikan oleh Nadiem Makarim sejak tahun 2010. Dengan berkembang pesat nya transportasi berbasis online ini peminat pekerjaan Go-Jek tersebut juga semakin bertambah, terutama untuk di kota besar seperti Manado (Romel, 2017)
      Banyak orang yang menjadikan profesi pengemudi ojek online sebagai pekerjaan utama maupun pekerjaan sampingan seperti sosok wanita cantik Sumiati Hakim (27) Tahun, warga Paal IV Kecamatan Tikala Kota Manado ini.. Pada umumnya tukang ojek merupakan pekerjaan yang identik dengan laki-laki, namun pekerjaan ini juga diminati oleh perempuan. Meskipun tidak banyak perempuan yang menjalani profesi sebagai pengemudi ojek online
      Mengendarai sepeda motor dapat dilakukan oleh laki-laki atau perempuan karena tidak ada larangan bahwa perempuan sangat dilarang mengendarai sepeda motor. Tetapi seringkali masyarakat beranggapan bahwa kemampuan perempuan lebih rendah di daripada laki-laki dalam mengendarai sepeda motor. Secara umum masyarakat menilai profesi pengemudi ojek online banyak didominasi oleh kaum laki-laki, dan masyarakat beranggapan pengemudi ojek laki-laki lebih berkompeten dibandingkan perempuan. Padahal kaum perempuan juga memiliki kemampuan dan keterampilan yang sama dengan pengendara laki-laki.
      Tantangan yang sering kali di rasakan bagi perempuan yang bekerja di bidang tersebut adalah tuntutan untuk bersikap adil untuk melaksanakan tugas ataupun tanggung jawab di dalam maupun di luar rumah tangga. Sebagai seorang ibu dan istri, mereka tetap kuat melakukan tanggung jawabnya untuk urusan rumah. Dan dengan bekerja sebagai pengemudi ojek online, mereka membuktikan bahwa mereka juga mampu menghadapi segala tantangan selama bekerja. Persepsi masyarakat yang menganggap bahwa pekerjaan pengemudi ojek tidak cocok untuk perempuan, karena konstruksi sosial yang mendefinisikan perempuan yang identik dengan pekerjaan rumah seperti memasak, mencuci dan merawat anak.
      Dari kasus fenomena di atas saya analisis menggunakan teori interaksional simbolik dari George Herbert Mead, bahwa ide atau gagasan dari teori interaksionisme simbolik adalah simbol (Laksami, 2017). Dalam cerita tersebut, simbol dipahami sebagai bahasa yang digunakan pengemudi Go-Jek wanita dalam membangun ruang interaksi dengan customer Go-Jek.
Para driver Go-Jek mempunyai cara masing-masing pengemudi memiliki cara tersendiri dalam membangun interaksi dengan customer Go-Jek :
- Membangun interaksi antara pengemudi dengan costumers
- Pengemudi akan membangun interaksi dengan costumers seperti menanyakan  lokasi pengantaran, bekerja dimana dan pertanyaan lain yang berhubungan dengan penggunaan Go-Jek.
- Interaksi berhasil dibangun
- Dapat dilihat dari tercapainya atau terjawabnya pesan (messages) dari masing -- masing aktor. Dalam proses interaksi, terjadi pertukaran pesan antar aktor yang menjawab pertanyaan dari masing -- masing aktor.
- Interaksi tidak berhasil dibangun
- Pemaknaan dari ketikberhasilan interaksi yang dibangun adalah tidak terjawabnya pesan (messages) dari salah seorang aktor atau kedua aktor saat proses interak
Daftar Pustaka
Laksami. (2017). Teori Interaksionisme Simbolik. Journal of Library and Information Science, Volume 1, Number 1, December 2017, 121-131.
Romel. (2017, Mei 09). Tambah Penghasilan, Cewek Cantik Manado Ini Nyambi "GO-JEK". Retrieved from Speednewa Manadp:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H