Mohon tunggu...
Farhan Adi Saputra
Farhan Adi Saputra Mohon Tunggu... Administrasi - Ilmu Administrasi Publik

Cogito Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Olahraga Dunia

29 November 2024   16:57 Diperbarui: 30 November 2024   02:16 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber Foto: depositphotos.com)

Dalam perkembangan kehidupan masyarakat dunia saat ini, semakin menunjukkan minat dan kecenderungan kecintaan masyarakat terhadap aktivitas olahraga yang bertujuan meningkatkan kesehatan tubuh dan jiwa. Fenomena ini berkembang semakin cepat mengingat kesibukan masyarakat dunia sekarang terhadap tuntutan pekerjaan sehari-hari membuat atau mempengaruhi daya tahan tubuh mereka melemah dan pada akhirnya akan berisiko munculnya berbagai penyakit akibat kurangnya aktivitas fisik. Seperti pada pekerjaan kantor yang mengharuskan duduk seharian di kursi meja kerjanya. Sehingga mengolahragakan fisik dianggap dapat memberikan kesehatan dan kebugaran fisik. Menurut beberapa pakar kesehatan menyatakan bahwa ketika tubuh melakukan olahraga maka akan memperlancar peredaran darah dan membakar lemak jahat yang terpendam dalam tubuh manusia. Sehingga dengan melakukan aktivitas olahraga juga dapat menimbulkan rasa kesegaran tersendiri bagi tubuh kita. Lebih lanjut menurut pakar kesehatan bahwa aktivitas olahraga tidak hanya dapat menyehatkan fisik kita, tetapi juga dapat memperkuat mental dan jiwa kita. Hal ini sangat logis karena mental dan jiwa yang kuat rata-rata hanya dimiliki oleh orang yang bertubuh sehat dan atletis, bahkan ada istilah lama mengatakan "di dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang kuat".

Olahraga semakin menjadi trend dalam kehidupan global saat ini, olahraga dijadikan tidak hanya sebagai aktivitas untuk menyehatkan tubuh dan jiwa manusia, tetapi juga dapat dijadikan sebagai ajang berkompetisi atau persaingan antar manusia. Persaingan ini dalam tanda kutip ialah persaingan secara sehat bukan persaingan yang menghancurkan antara satu sama lain. Dengan menjadikan olahraga sebagai alat untuk berkompetisi, maka dibentuk badan olahraga dunia yang bertujuan mengatur dan mengelola persaingan tersebut. Badan olahraga dunia atau yang disebut dengan nama lain menyelenggarakan suatu Olimpiade yang menjadi ajang dipertandingkannya semua jenis olahraga populer di dunia. Olahraga sendiri telah dibagi kedalam beberapa jenis yang meliputi sepakbola, bola voli, bola basket, atletik, bulu tangkis, panahan, tenis, berkuda, golf, tinju, karate, taekwondo, anggar, gulat, balap sepeda, panjat tebing, pimpong, catur, dayung, kriket, bola tangan, futsal, angkat besi, dan lainnya. Atletik sendiri dibagi lagi kedalam beberapa jenisnya yaitu renang, lari cepat, lari maraton, loncat indah, renang indah, lompat jauh, lompat tinggi, tolak peluru, lempar jauh, senam indah, dan lainnya.
Dalam sejarah diadakannya olimpiade ini, Amerika Serikat menjadi negara peserta yang paling banyak meraih juara umum, sedangkan diurutan kedua diduduki negara China, perwakilan benua Asia. Kemudian secara keseluruhan negara yang sering juara umum terbagi rata untuk negara -negara daratan Eropa. Kenyataan tersebut tidak mengagetkan karena memang negara-negara yang disebutkan di atas merupakan negara-negara yang cukup serius dalam mempersiapkan timnya dan membangun berbagai sarana dan fasilitas pendukung olahraga dalam rangka meraih hasil yang maksimal. Negara -negara maju seperti Amerika Serikat dan lainnya memang terkenal akan kemajuan sarana dan fasilitas olahraganya. Sangat berbeda jika dibandingkan dengan negara-negara yang sedang berkembang yang sangat minim sarana dan fasilitas olahraganya. China sendiri dulunya hanyalah negara yang berstatus sebagai negara berkembang, akan tetapi mereka menunjukkan keseriusan dalam membangun kemajuan olahraganya. Tidak tanggung-tanggung anggaran olahraganya yang diambil dari anggaran pendapatan negaranya dialihkan ke pembangunan dan pembenahan fasilitas olahraganya. Selain itu, dengan anggaran olahraga yang cukup besar tersebut, para atletnya dikirim untuk melakukan Training Camp (TC) dan berujicoba ke negara-negara lain yang memiliki prestasi dan sarana serta fasilitas yang maju seperti di Eropa dan Amerika Serikat. Dengan usaha tersebut, China menjadi raksasa Asia sebagai negara yang cukup dominan menjuarai dalam setiap penyelenggaraan kompetisi olahraga skala benua Asia atau yang kita sebut sekarang Asian Games, serta mampu konsisten di peringkat kedua dalam tabel akhir peringkat perolehan medali di Olimpiade.


Lalu bagaimana dengan kiprah negara Indonesia dalam kedua ajang tersebut yaitu Olimpiade dan Asian Games?.. Dalam kaitan pertanyaan ini, Penulis akan membahas dalam postingan berikutnya dengan judul "5 Poin Penentu Olahraga Indonesia"..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun