Disaat momen ini terjadi, aku berumur 19 tahun. Suatu momen yang tak bisa aku lupakan. Aku adalah mahasiswa semester 2 menuju semester 3 kali itu. Momen indah di tahun 2021 yang teringat adalah proses pendewasaan dan pengalaman ke tempat baru.
Jadi disini saya mulai menulis impian saya dari tahun ke tahun, saya membeli papan tulis mini dan schedule board yang ditempel dikamarku.
Saya merasa waktu saya sangat bermanfaat ditambah Hp-ku berisi informasi penting seputar kuliah, dan chanell ytku berisi motivasi dari abdi suardin, Reno sinari bumi dan nadia omara sering aku tonton ditambah channel om deddy yang membuka pikiranku.
Aku merasa mendapatkan jati diriku kebetulan kuliahku online jadi waktu senggangnya aku isi dengan berjualan dan mengajar disalahsatu mesjid di kampungku.Â
Awalnya aku sangat senang mengajar anak anak membaca Iqra dan Alqur'an. Akan tetapi pengajar yang lain bilang aku tidak menghargainya dan di satu sisi aku pernah ngajar sendirian dan ada salah satu muridku yang pulang sungguh menyakiti ku ditambah ada temanku dulu adik kelas yang menghinaku pendek ditambah ibu-ibu yang selalu mencampuri urusannku. Ya, itu sedikit problem di kampung. But, itu bukan masalah besar bagiku untuk berhenti dan meratapi diri.
Ingat, jiwa ku penuh motivasi. Di tahun 2021 setiap hari aku mengisi to-do list yang harus aku kerjakan dan menulis 5 hal yang membuat aku bahagia, tertawa, semangat dan santai. Dan aku yakin jika aku tulis itu semua pasti ada yang terjadi.Â
Ini semua adalah momen terindah dalam hidupku ditambah aku adalah anak pertama dan perempuan Tapi aku sebisa mungkin di jam kosong untuk membantu ayahku nanam rumput odot, panen , ngarit untuk domba hingga aku dan ketiga adik-ku ngangon domba. Â
Ngangon domba itu dalam bahasa indonesia mengembala domba. Ayahku waktu itu mempunyai 11 domba dan 6 anaknya yang sangat lucu yang menjadi tempat untuk ngangon domba ialah sawah yang sudah panen, kebun yang bebas tidak ditanami.
Selain itu, momen lainnya adalah hidupku di kota. Kebetulan sekolah SMA ku favorit dan tidak dikampungku membawa pergaulannku sedikit modern dan sahabatku yang millenial walaupun sekolah ku dulu jauh dari rumah tapi sekolah itu membuatku nyaman.Â
Aku mempuntai 3 sahabat satu sekolah satu kelas kami sering melalukan apapun bersama sama seperti nugas, jalan-jalan, kebioskop, makan ramen dan makan seblak. Sampai kami lulus pun kami sering bertemu untuk ngeliwet. Namun kami berempat berpisah setelah SMA dua orang dari kami ada yang kerja dan yang lainnya kuliah di universitas berbeda termasuk aku.