Kamis, 4 Juli 2019 lalu saya berkesempatan menjadi volunteer media sebagai blogger meliput kegiatan SabangMerauke 2019. Kegiatan tahun ini mengajak seluruh anak Indonesia yang terpilih untuk merasakan langsung toleransi. SabangMerauke memiliki program pertukaran pelajar antardaerah di Indonesia dengan tujuan menanamkan nilai-nilai toleransi, pendidikan dan keindonesiaan.
Saya meliput kegiatan Adik SabangMerauke (ASM) bersama Kakak SabangMerauke (KSM) mengunjungi 2 tempat ibadah yang ada di Jakarta yaitu Pura Aditya Jaya dan Vihara Dhammacakka. Kegiatan ini juga didukung oleh relawan fotografer beserta media blogger. Kami langsung bertemu di Pura Aditya Jaya.
Hanya 20 Adik SabangMerauke yang terpilih dari 800 anak yang Daftar
Ketika istirahat makan siang, saya berkesempatan ngobrol langsung dengan Kak Asta dari SabangMerauke dan 2 relawan fotografer. Beruntungnya dalam obrolan tersebut, Kak Asta memberikan sedikit informasi mengenai program SabangMerauke dan tujuan mengunjungi tempat ibadah.Â
Adik SabangMerauke ini merupakan pelajar SMP yang tersebar di seluruh Indonesia. Untuk sampai ke Jakarta, ASM begitu singkatnya, harus melalui seleksi terlebih dahulu. Seleksi pertama ada berupa form yang harus diisi beserta esai yang merangkum nilai toleransi, keberagaman, kebhinekaan dan keindonesiaannya. Jika lolos, akan seleksi lagi untuk test wawancara, lalu akan terpilih berangkat ke Jakarta kalau sesuai kualifikasinya.
ASM ini tidak hanya condong ke salah satu agama, tapi SabangMerauke mencari ASM dengan beragam agama yang dianut seperti Hindu, Buddha, Katolik, Kristen, maupun Protestan. Satu ASM akan didampingi oleh Kakak SabangMerauke (KSM) yang juga tersebar dari seluruh Indonesia. Selama mengikuti kegiatan di Jakarta, ASM tinggal bersama Family SabangMerauke (FSM) yang merupakan relawan sesuai kualifikasi dari SabangMerauke.
Merasakan Langsung Indahnya Toleransi
Untuk memberikan edukasi keberagaman kepada ASM, SabangMerauke membuat program ASM akan tinggal di rumah FSM yang beda agamanya, begitu juga KSM yang mendampingi. Misalnya, ASM yang Muslim akan tinggal di rumah FSM Buddha, jadi ASM akan melihat secara langsung aktivitas keseharian FSM termasuk pada momen ketika beribadah.
Selain itu, SabangMerauke juga mengajak ASM untuk merawat keberagaman agama dengan cara melihat dan mendengar langsung mengenai ajaran dan cara beribadah agama Islam, Kristen, Buddha dan Hindu melalui kunjungan ke tempat ibadah 4 agama tersebut.Â
Ketika mengunjungi 2 tempat ibadah, adik-adik ASM tampak sangat antusias karena beberapa di antara mereka tampak ada yang belum pernah ke tempat rumah ibadah lain selain yang dianutnya, begitu juga dengan cerita-cerita mengenai cara beribadah maupun pemahaman agamanya.Â