Mohon tunggu...
Fareza Himawan
Fareza Himawan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Anilisis Semiotika Tentang Instalasi Karya Patung “Tembok Pemisah”

25 November 2015   19:50 Diperbarui: 25 November 2015   20:06 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tembok Pemisah

Identifikasi
Terdapat tiga ukiran kaki di bagian bawah dari tembok berukuran 103 x 68 cm .
Tinggi dari tembok ±2,5 m
Tembok yang tidak berukir memiliki warna putih.
Ukiran memiliki tekstur batu bata merah dengan semen putih.
Pada tiap sudut kanan dan kiri terlihat ukiran seperti bentuk pilar yang tidak beraturan.
Ukiran sepasang kaki pada bagian kiri menggunakan rok mentupi lutut.
Ukiran sepasang kaki di tengah mggunakan semacam kain sarung yang di lipat di tengah menutupi hampir seluruh batang kaki.
Ukiran pada bagian kanan menggunakan rok sedikit diatas lutut.
Ukuran pasangan kaki di kanan memiliki ukuran yang sedikit lebih besar dari ukiran dua pasang kaki lainnya.
Ketiga ukiran memiliki ukuran yang lebih besar dari kaki manusia Indonesia pada umumnya.
Ketiga ukiran memiliki posisi dengan kaki lurus dan tegak.
Karya ukiran ini menghadap tepat ke arah utara tugu.

Deskripsi

Ukiran patung berjudul “Tembok Pemisah”yang terdapat di jalan P. Mangkubumi merupakan hasil karya dari Yulhendri dalam acara Jogja Street Sculpture Project. Ukuran dari ukiran patung 103 cm x 68 cm dengan tinggi total tembok ± 2,5 m. Tembok yang tidak terukir memiliki warna putih sedangkan warna dari ukiran yaitu mengikuti warna tekstur batu bata merah dan semen putih.

Ukiran dari karya seni ini memiliki bentuk tiga pasang kaki dengan posisi sejajar, posisi teapak kaki lurus ke depan. Ukiran kaki yang paling kiri mengguanakan rok dengan panjang menutupi lutut, ukiran kaki di tengah memiliki bentuk kaki yang mengenakan semacam kain sarung hingga menutupi bagian mata kaki dan ukiran paling kanan memiliki bentuk yang lebih besar dari kaki yang lainnya dengan menggunakan rok seukuran paha nya.

Pada tiap sudut kanan dan kiri ukiran terdapat bentuk pilar yang rapuh dan tidak beraturan. Ukiran kaki berada di belakang permukaan tembuk putih. Karya seni yang terukir pada tembok ini menghadap lurus ke arah utara tugu.

Makna

Pada karya seni ini mencakup lima kode yang di kemukakan oleh barthes yaitu, kode hermeneutik, kode semik (konotatif), Kode simbolik, Kode proaretik (narasi), Kode gnomik (kultural). Berdasarkan tanda-tanda yang muncul dari objek yang diamati, kode-kode tersebut dapat di paparkan sebagai berikut.
Kode hermeneutik atau kode teka-teki berkisar pada harapan pembaca untuk mendapatkan “kebenaran” bagi pertanyaan yang muncul dalam teks. Dalam karya seni yang berjudul “Tembok Pemisah” dapat di artikan tembok yang memisahkan atau menghalangi antara dua sisi sedangkan dalam wujudnya,ukiran ini memperlihatkan seperti tubuh yang tertanam dan merupakan bagian dari tembok itu sendiri sehingga kata pemisah disini menjadi rancu karena tembok ini hanya memiliki satu sisi bukan dua sisi yang dipisahkan.

Kode Semik yang terdapat pada wujud karya seni ini ditampilkan wujud manusia atau tembok yang tidak dibuat seutuhnya, tembok yang umumnya berbentuk datar telah berubah bentuk sehingga memiliki figur setengah tubuh manusia yang juga terlihat rapuh karena bentuknya yang tidak sempurna dan terdapat beberapa bagian yang terlepas dari tubuh tersebut.

Kode simbolik (symbolic code) merupakan kode “pengelompokkan” atau konfigurasi yang gampang dikenali karena kemunculannya yang berulang-ulang secara teratur melalui berbagai cara dan sarana tekstual. Kode simbolik pada karya seni ini dapat di lihat melalui perubahan permukaan pada tembok yang sangat sangat drastis dimulai dari permukaan halus dan putih diatas menjadi permukaan kasar dan tidak beraturan yang terdapat di bagian bawahnya menunjukan perbedaan yang sangat drastis pada permukaanya,

Kode narasi dari karya seni ini adalah sebuah tembok di sisi jalan yang mengarah ke arah utara dengan wujud tiga kaki manusia yang trukir di sisi bawah tembok tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun