Oleh: A.M Akbar Gusnanda
Dari Sabang sampai Marauke, keindahan dan kekayaan budaya Indonesia nggak ada habisnya yang membuat terpana dengan pemandangannya, salah satunya peninggalan sejarah yaitu candi.
Apakah masih ada yang tidak tahu keindahan dari candi Ratu Boko yang berada di pulau jawa tepatnya di Jogja, pemandangannya sangat memanjakan mata, dibalik keindahannya terdapat cerita sejarah yang menarik dari candi Ratu Boko tersebut.
Candi Ratu Boko adalah candi peninggalan masa rakai penangkaran, yang dibangun pada abad ke-8. Candi Ratu Boko pertama kali ditemukan oleh arkeologi Belanda, HJ De Graaf pada tahun 1790. Candi ini dibangun untuk dijadikan sebagai tempat beribadah nya umat Budha. Namun dibagian tertentu, kita juga bisa menemukan unsur agama Hindu seperti terdapatnya patung Dewa Siwa. Hal ini dapat menunjukan bahwa masyarakat Indonesia sudah bertoleransi terhadap perbedaan budaya dan agama.
Candi Ratu Boko tidak hanya dijadikan tempat beribadah umat Budha melainkan juga candi Ratu Boko berfungsi sebagai benteng pertahanan yang bisa dilihat dari tekstur tumpukan-tumpukan batu yang besar yang dapat kita lihat di candi ini.
Candi Ratu Boko memiliki nama yang diambil dari salah satu raja Mataram bernama Ratu Boko, raja Ratu Boko ini adalah ayah dari Roro Jonggrang, yang merupakan tokoh terkenal dalam sejarah Indonesia. Bangunan yang ditemukan di kompleks candi tersebut merupakan sisa reruntuhan raja Ratu Boko, sayangnya dari reruntuhan bangunan candi tersebut banyak yang hilang seiring berjalannya waktu dan bencana alam yang terjadi.
Di kompleks bangunan candi yang terletak di Ratu Boko juga memiliki tempat-tempat menarik lainnya seperti Candi Batu Kapur, Candi Pembakaran, kerangka bangunan pendopo, keputren dan sumur suci.
Candi Pembakaran merupakan bangunan yang yang terletak dibagian depan situs Candi Ratu Boko. Dinamakan candi pembakaran karena di candi tersebut terdapat abu bekas pembakran. Tidak hanya itu, sumur suci juga di percayai masyarkat setempat bisa membawa keberuntunga. Tidak hanya tempat pembakaran dan sumur suci di kawasan candi Ratu Boko juga terdapat Kaputren yaitu sebuah kolam pemandian dengan kedalaman 2 meter dan luas 8 meter x 31 meter. Warga setempat mempercayai bahwa tempat tersbut merupakan tempat mandinya sang raja dan istri-istrinya.
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI