Mohon tunggu...
Faren saskia
Faren saskia Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kisah di Balik Tugu Monas

9 April 2019   13:04 Diperbarui: 9 April 2019   13:46 557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

        

Monumen Nasional atau biasanya sering disebut Monas merupakan tugu yang terkenal di kota Jakarta. Tugu ini didirikan untuk memperingati semangat rakyat indonesia yang gigih  dalam melawan penjajahan. Berlokasi dipusat kota Jakarta, pada saat hari libur atau akhir pekan monas juga menjadi tempat wisata edukasi yang ramai wisatawan. Kenapa beredukasi? Karena didalam tugu tersebut terdapat Museum Sejarah Nasional Indonesia. Nah bicara tentang sejarah, ternyata tugu ini juga memiliki sejarah loh. Sejarah? Ya, ada dibawah ini selamat membaca.

Jika dilihat dari bentuk bangunannya, tugu monas ini sudah pasti memiliki fungsi dan tujuan yang mendasari pembangunan tersebut. Awalnya Presiden pertama bangsa indonesia, yaitu Ir. Soekarno ingin membuat bangunan besar yang mencerminkan semangat juang rakyat indonesia dalam mengahadapi pemerintahan Belanda serta untuk mengembalikan kehormatan Republik indonesia. Karena Presiden Ir. Soekarno bimbang ingin membuat rancangan seperti apa, lalu beliau mengadakan sayembara perancangan untuk bangunan yang diinginkan beliau.  

Sayembara tersebut dibuka untuk  umum yang diikuti oleh 51 peserta. Rancangan dari peserta tersebut akan diseleksi lagi oleh panitia nasional, hingga tersisa satu rancangan. Rancangan tersebut yaitu milik Frederich Silaban. Alasan rancangan Frederich dipilih oleh panitia karena rancangan tersebut sesuai dengan kriteria yang diharapkan. Lalu panitia merasa belum puas dengan rancangan yang dibuat oleh Frederich, akhirnya panitia mengadakan sayembara yang kedua. Ternyata minat rakyat cukup tinggi untuk mengikuti sayembara kali ini dan diikuti oleh 136 peserta. Namun Tidak ada satupun karya rancangan yang layak pada sayembara tersebut. Karena pada sayembara kedua tidak ada hasil karya terbaik, akhirnya Presiden Ir. Soekarno meminta Frederich Silaban untuk membuat konsep baru. Frederich juga mengajak arsitek lain bernama RM. Soedarsono sebagai partner kerjanya.

Pembangunan ini terdiri dari dua tahap. Tugu ini dibuat dengan konsep Lingga - Yoni   yang merupakan lambang kebudayaan Indonesia.  Tahap pertama dilakukan peletakan batu pertama oleh Presiden RI pertama pada tanggal 17 agustus 1961. Lalu dilanjutkan pengerjaan pembangunan dengan pondasi, berlanjut ke dinding tugu dan obelisk (banguan menjulang) pada tahun 1963. Tahap kedua dilakukan pada tahun 1969 - 1975. Akhirnya pembangunan tugu selesai pada  masa pemerintahan soeharto dan dibuka untuk umum pada tanggal 12 juli 1975. Monumen ini sempat maengalami pergantian nama yaitu Lapangan Gambir, Lapangan Ikada, Lapangan Merdeka, Lapangan Monas dan Taman Monas hingga akhirnya di beri nama Monumen Nasional.

Nah itulah sejarah singkat tentang Monumen Nasional. Semoga dapat menambah pengetahuan kalian yang membaca dan bermanfaat. :)

Sumber: sejarahlengkap.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun