Pasar Senen Blok 3, Jakarta Pusat, yang berdiri sejak tahun 1733, suasana perdagangan yang ramai dapat dijumpai setiap harinya. Pasar ini awalnya hanya buka pada hari Senin dan dikenal sebagai pusat perdagangan yang didominasi oleh masyarakat etnis Tionghoa. Saat ini, Pasar Senen telah berkembang menjadi salah satu pusat grosir terbesar di Jakarta, menawarkan berbagai produk mulai dari aksesoris hingga pakaian bekas.
DiPasar Senen buka setiap hari dari pukul 09.00 hingga 17.00 WIB dan terdiri dari empat lantai. Lantai pertama menyediakan berbagai aksesoris dan percetakan, sementara lantai kedua terkenal dengan kios-kios pakaian bekas yang selalu ramai dikunjungi pengunjung karena harga yang terjangkau. Di lantai ketiga terdapat food court dengan beragam pilihan makanan seperti nasi padang dan mie ayam. Lantai keempat berfungsi sebagai area parkir yang terorganisir dengan baik.
Dalam sebuah wawancara dengan Bapak Ari, pemilik kios pakaian bekas di pasar tersebut, beliau mengungkapkan bahwa sudah hampir enam tahun menjalankan usaha di Pasar Senen. Dalam sehari, omset yang diperoleh bisa mencapai antara Rp3 juta hingga Rp8 juta, meskipun saat ini masih dalam tahap mengembalikan modal. Ia juga menyebutkan bahwa kiosnya buka dari jam 09.00 hingga 17.00 WIB.
Pasar senen tidak hanya menjadi tempat belanja, tetapi juga merupakan bagian penting dari sejarah budaya Jakarta, mencerminkan dinamika perekonomian dan kehidupan masyarakat disekitarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H