Mohon tunggu...
Farel Lufiara
Farel Lufiara Mohon Tunggu... Ilmuwan - Mahasiswa

Sedang belajar untuk meningkatkan tingkat literasi diri sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Manhattan Project dan Surat Albert Einstein

25 Februari 2021   22:42 Diperbarui: 25 Februari 2021   23:02 1531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Komite Uranium mengadakan konferensi pertama pada 21 Oktober 1939 dan dihadiri oleh berbagai ilmuwan, termasuk Szilárd, Teller dan Wigner. Komite ini merupakan langkah awal dari pengembangan tenaga atom yang dipimpin oleh pemerintah Amerika Serikat. Walaupun begitu, fokus awal komite tersebut bukanlah semata hanya mengembangkan bom atom.

Pada Maret 1940, ilmuwan Jerman yang bekerja di Inggris, Otto Frisch dan Rudolf Peierls, berhasil menemukan teori yang dapat dipergunakan untuk membuat bom atom. Teori ini mengatakan bahwa tenaga atom yang dibutuhkan cukup kecil untuk diintegrasikan dalam sebuah bom sehingga bisa dikirimkan melalui udara dengan pesawat. Karena hal tersebut, Presiden Roosevelt kemudian menyetujui pengembangan bom atom dengan skala besar pada Januari 1942. Komite Uranium akhirnya diambil alih oleh tentara Amerika Serikat dibawah Distrik Manhattan pada Juni 1942, yang akhirnya melahirkan proyek pengembangan bom atom yang bernama Manhattan Project.

Salah satu laboratorium rahasia yang dibangun dalam Manhattan Project adalah Laboratorium Los Alamos. Laboraturium Los  Alamos ini dipimpin oleh Robert Oppenheimer, yang kemudian dikenal sebagai “Bapak Bom Atom”. Misi utama dari laboratorium ini adalah membuat desain serta membangun bom atom pertama yang dapat digunakan untuk perang. Penemuan tersukses yang berasal dari laboratorium ini berupa Fat Man dan Little Boy, dua buah bom atom yang berhasil memenangkan pihak sekutu dan menjadi salah satu faktor kuat yang menyebabkan berakhirnya Perang Dunia II.

Little Boy merupakan bom atom pertama yang kemudian dijatuhkan oleh Amerika Serikat di sebuah kota di Jepang, Hiroshima. Little Boy diangkut oleh pesawat Enola Gay yang diterbangkan oleh Kolonel Paul W. Tibbets pada 6 Agustus 1945. 

Pada awalnya, misi tersebut telah menetapkan Jembatan Aioi sebagai target peledakan, namun karena faktor angin yang membelokan arah bom, Little Boy jatuh tepat di Rumah Sakit Shima. 

Dengan kekuatan dahsyatnya, Little Boy membumihanguskan Hiroshima karena mampu mengeluarkan energi ledakan setara 16.000 Ton TNT. Namun, Little Boy pada saat itu dinilai kurang efektif sebagai senjata karena materi yang berhasil mengalami fisi hanya mencapai 1.7%. Radius ledakan yang dihasilkan Little Boy mencapai 1,6 KM dan menghasilkan api di sekitar 11 km2 daerah Hiroshima.

Fat Man merupakan bom atom kedua yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat di sebuah kota di Jepang, Nagasaki. Pada saat itu, Fat Man diangkut menggunakan pesawat Bockscar yang diterbangkan oleh Mayor Charles W. Sweeney dan mempunyai misi yang kurang lebih sama dengan Enola Gay pada beberapa hari sebelumnya. Misi tersebut dilaksanakan pada 9 Agustus 1945 dan mempunyai dua target, yaitu Kokura sebagai target pertama, dan Nagasaki sebagai target kedua. 

Sebelum penerbangan dilakukan inspeksi terhadap pesawat Bockscar, dan ternyata tangki gas yang membawa bahan bakar tidak operasional, sedangkan memindahkan Fat Man ke pesawat lain merupakan hal yang riskan karena pada saat itu Fat Man sudah aktif. 

Pada akhirnya Sweeney dan rekannya Tibbets tetap memutuskan untuk melanjutkan misi ini. Karena banyak faktor, seperti terlambatnya pesawat Bockscar dan serangan udara sehari sebelumya di kota Yahata dekat Nagasaki, awan dan asap menutupi target serangan di Kokura serta bahan bakar yang menipis karena rusaknya tangki gas pesawat, Sweeney memutuskan untuk langsung menuju target kedua dan menjatuhkan bom di Hiroshima dengan ledakan setara 20.000 Ton TNT.

Dengan meledaknya kedua bom tersebut, keadaan Jepang dalam peperangan semakin terpuruk. Pada 10 Agustus 1945, Kaisar Hirohito kemudian memberikan perintah kepada Menteri Luar Negeri Jepang pada saat itu, Shigenori Tōgō, untuk menyetujui persyaratan menyerahnya Jepang kepada pihak sekutu. Pada 15 Agustus 1945, Hirohito kemudian mendeklarasikan menyerahnya Jepang kepada sekutu dan menyebutkan tentang penggunaan bom atom sebagai salah satu alasan menyerahnya Jepang dalam Perang Dunia II.

Albert Einstein dan Bom Atom

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun