Seorang teman dari Szilárd yang merupakan seorang ekonom dari Austria, Gustav Stolper, menyarankan Szilárd dan Wigner untuk mendekati Alexander Sachs, seorang ekonom Amerika yang bekerja di Wall Street dan mempunyai koneksi terhadap Presiden Amerika Serikat pada saat itu, Franklin D. Roosevelt.
Sachs mengatakan bahwa ia akan membantu Szilárd untuk mengirimkan surat tersebut kepada Presiden Roosevelt, namun ia menyarankan bahwa surat tersebut “dikirim” oleh seorang yang lebih “terkenal”, sehingga Szilárd kemudian merasa bahwa Einstein adalah orang yang tepat.
Setelah ditandatangani oleh Einstein, kemudian surat bertanggal 2 Agustus 1939 itu dikirim kembali kepada Szilárd untuk dikirim kepada Presiden Roosevelt. Isi surat tersebut menyatakan bahwa penggunaan uranium dapat dimanfaatkan untuk menciptakan senjata berupa sebuah bom yang memiliki daya ledak sangat kuat dan dapat digunakan untuk kepentingan perang.
Einstein juga percaya bahwa pemerintahan Jerman juga mendukung riset dalam bidang atom ini dan mendukung agar pemerintah Amerika Serikat untuk melakukan hal yang sama. Penekanan bahwa pemerintah Amerika Serikat untuk melakukan hal yang sama dengan pemerintahan Jerman kemudian menghasilkan suatu proyek besar yang dapat mengakhiri Perang Dunia II.
Szilárd kemudian memberikan surat yang telah ditandatangani oleh Einstein tersebut kembali kepada Sachs. Karena kedekatannya sebagai seorang teman lama, Sachs kemudian meminta kesempatan untuk bertemu Presiden Roosevelt agar bisa membicarakan permasalahan ini secara personal.
Namun keinginan Sachs tersebut tidak dapat terlaksana dikarenakan pemerintahan Amerika Serikat pada saat itu sedang mengalami kekacauan sebagai akibat dari Invasi Jerman ke Polandia. Akhirnya Sachs menunda pertemuannya dengan Presiden Roosevelt agar Roosevelt bisa memperhatikan surat tersebut dengan baik.
Pada 11 Oktober 1939, Alexander Sachs akhirnya bertemu dengan Presiden Roosevelt. Pada awalnya, Presiden Roosevelt merasa tidak yakin serta menyuarakan kekhawatirannya untuk mengalokasikan dana ke riset atom tersebut. Tapi karena Sachs berhasil meyakinkan Presiden Roosevelt, akhirnya ia yakin terhadap prospek serta nilai dari perkembangan atom tersebut.
Pada 19 Oktober 1939, Presiden Roosevelt kemudian menulis surat kepada Einstein. Dalam surat tersebut Presiden Roosevelt mengatakan bahwa ia telah mempersiapkan dan menyetujui sebuah komite untuk mempelajari dan melakukan penelitian mengenai uranium.
Keputusan yang diambil oleh Presiden Roosevelt ini didasarkan bahwa ia tidak bisa mengambil resiko agar Jerman menjadi satu-satunya negara yang dapat mengembangkan bom atom sebagai sebuah senjata dalam peperangan. Keputusan ini juga kemudian menghasikan satu-satunya proyek bom atom yang berhasil dikembangkan pada masa Perang Dunia II.
The Manhattan Project dan Hiroshima-Nagasaki
Komite yang dibentuk oleh President Roosevelt ini dikenal sebagai Komite Uranium (Advisory Committee on Uranium). Komite tersebut diketuai oleh Lyman James Briggs, seorang ilmuwan asal Amerika.