Mohon tunggu...
Farel Zhulfikar
Farel Zhulfikar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Seorang mahasiswa yang gemar bermain dan tepat waktu dalam mengerjakan tugas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Mahasiswa Melakukan Judi Online?

6 Desember 2024   21:11 Diperbarui: 6 Desember 2024   21:11 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The convertasion(ilustrasi judi online)

judi online sangat populer pada zaman sekarang.Seperti yang kita tahu judi online adalah permainan atau taruhan yang dilakukan melalui internet, di mana pemain mempertaruhkan uang atau nilai lainnya untuk mendapatkan keuntungan. Judi online dapat diakses kapan saja dan di mana saja, termasuk oleh anak-anak. Judi bukan hanya berdampak pada diri sendiri tapi juga berdampak pada orang lain juga.

Judi online dapat berupa permainan kartu, catur, atau dadu. Beberapa contoh judi online lainnya adalah Poker Virtual, Kasino, dan Taruhan Olahraga (Sportbook).

Judi online dapat berdampak besar dan sering kali tidak disadari oleh pemainnya. Ada beberapa faktor yang dapat membuat seseorang terjebak dan ketagihan bermain judi online adalah:

  1. Kemudahan akses
  2. Permainan yang seru
  3. Harapan tinggi untuk memperoleh uang banyak secara instan
  4. Tertekan dalam hidup
  5. Ambisi besar
  6. Adrenalin tinggi.

Dampak dari melakukan judi online ada beragam,jika seorang pemain judi online menang dalam judi yang dilakukannya maka otak dan perasaan pemain akan aktif memproduksi penghargaan, adrenalin, dan endorfin. Hal ini membuat pemain merasa senang dan ingin terus bermain untuk mendapatkan kemenangan atau keuntungan yang lebih besar.

Setelah pemain senang dan merasa dirinya bisa memenangkan sebuah perjudian untuk ke 2 kalinya bisa saja pemain tersebut kalah dari perjudian yang dilakukannya.Ada beberapa dampak dari penjudi online yang kalah atau bisa disebut rungkad :

  • Kesehatan Mental yang Terancam: Kecanduan judi online dapat menyebabkan stres                  berat, kecemasan, bahkan meningkatkan risiko bunuh diri.
  • Kondisi Finansial yang Rapuh: Kerugian besar akibat perjudian bisa mengarah pada                                kebangkrutan dan ketidakstabilan ekonomi yang serius.
  • Dampak Emosional yang Mendalam: Terlibat dalam judi online dapat memicu depresi yang dalam dan masalah emosional lainnya.
  • Risiko Kriminalitas: Beberapa individu terlibat dalam tindakan kriminal untuk memenuhi kebutuhan perjudian mereka, membahayakan diri sendiri dan orang lain.
  • Keamanan Data Terancam: Data pribadi rentan terhadap penyalahgunaan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, meningkatkan risiko identitas dicuri atau disalahgunakan.
  • Gangguan pada Hubungan Sosial: Perjudian online sering kali merusak hubungan baik dengan keluarga dan teman, karena terkonsentrasi pada aktivitas judi.
  • Gangguan Pendidikan dan Karier: Kecanduan judi dapat mengganggu fokus dan kinerja di tempat kerja atau sekolah, berdampak negatif pada masa depan pendidikan dan karier.
  • Ancaman terhadap Keberlanjutan Finansial: Upaya mendapatkan dana untuk berjudi dapat mendorong individu ke praktik-praktik ilegal atau tidak etis.
  • Masa Depan Hancur: Seseorang yang terperangkap dalam lingkaran judi online berisiko        kehilangan segalanya, termasuk kesehatan, hubungan dan masa depan mereka.

Dampak nyata dari pengguna/pemain judi online sebagai berikut :

Mengutip dari Liputan6.com "Terkait judi online, kelompok pelajar dan mahasiswa yang terlibat sampai saat ini berjumlah total 960.000," kata Satryo dalam konferensi pers di Kantor Komdigi Jakarta, Kamis (21/11/2024).

Ia mengungkap, dari jumlah itu sebagian besarnya adalah mahasiswa. Untuk itulah, Kementerian Dikti, Sains, dan Teknologi pun telah memerintahkan semua unsur di Perguruan Tinggi Negeri maupun Perguruan Tinggi Swasta untuk mencegah keterlibatan dosen, mahasiswa, dan tenaga pendidikan agar tidak terlibat judi online.

Lebih lanjut, Satryo menyebutkan kalau mahasiswa yang terdampak judi online dianggap korban dari praktik-praktik bandar judi online. Oleh karenanya, para mahasiswa terdampak judi online akan direhabilitasi.

Rehabilitasi yang dimaksud pun disesuaikan dengan kondisi yang dihadapi. Bagi para mahasiswa korban judi online yang mengalami trauma akan mendapatkan bantuan dari psikolog untuk pemulihan diri.

"Mereka yang terdampak sampai harus diopname atau dirawat karena kelemahan mental, tiap perguruan tinggi wajib untuk merehabilitasi dan membantu memulihkan kondisi dari pasien tersebut," kata Satryo.

Mengutip dari TEMPO.CO, Yogyakarta - Sebanyak 960 ribu pelajar dan mahasiswa terlibat judi online. Dari banyaknya pengguna judi online di Indonesia, sebesar 60 persen dari angka tersebut merupakan generasi milenial dan generasi Z.

Studi membuktikan 82 persen orang yang mengakses internet pernah melihat iklan judi online. Banyaknya media sosial media yang eksis, Instagram, dan Facebook menempati urutan teratas dengan iklan judi online terbanyak. Selain itu, situs film ilegal dan game online menjadi ladang subur pengguna judi online.

“Faktor utama penyebab maraknya perjudian online di kalangan generasi muda disebabkan oleh teknologi dan kemudahan akses. Terlebih lagi, kemudahan pembayaran makin menarik mahasiswa untuk menyetorkan uang deposit secara terus menerus,” kata pengamat investasi, keuangan, dan perbankan sekaligus akademisi Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM) I Wayan Nuka Lantara, Rabu, 27 November 2024.

Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mencatat jumlah transaksi judi online mencapai sebesar Rp 327 triliun pada akhir 2023. Satuan Tugas Pemberantasan Perjudian Daring juga mencatat sebanyak 2,37 juta orang terjebak judi online, yang 80 persennya merupakan kelompok ekonomi menengah ke bawah. “Judol (judi online) ini banyak digemari karena modalnya kecil, tapi untungnya berlipat,” kata dia.

Menurut Wayan, judi online terbukti mengakibatkan efek negatif, baik dari sisi ekonomi, psikologis, sosial, dan kesehatan. Wayan mengungkapkan terdapat istilah gambling disorder. “Efek ini muncul ketika seseorang menghadapi kekalahan berkali-kali, tetapi masih tetap menyetorkan uangnya untuk judi dengan harapan akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar,” kata Wayan

Mengutip dari KOMPAS.com - Seorang mahasiswa asal Medan, Sumatera Utara berinsial AFS diamankan Polres Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali usai ditemukan tanpa busana alias telanjang di pinggir jalan. Diduga, aksi yang dilakukan AFS itu terjadi karena ia mengalami depresi kalah main judi online. Menurut keterangan yang diterima Kompas.com Kamis (14/9/2023) dari Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan, kejadian AFS telanjang terjadi pada Jumat (8/9/2023). Polisi juga mengamankan sebuah tas ransel warna hitam yang ditinggalkan AFS di jalan dekat simpang Hotel Harris Tuban yang berada di sisi luar pagar sebelah Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.

Menurut pendapat saya tentang judi di kalangan pelajar dan mahasiswa adalah menemukan Solusi yang bisa membuat persoalan ini menjadi lebih lebar lagi.Seperti yang kita tahu judi online mulai mengakar pada pelajar dan mahasiswa Indonesia.

Ada beberapa alasan kenapa pelajar dan mahasiswa Indonesia melakukan judi online, berikut alasan kenapa banyak pelajar dan mahasiswa melakukan judi online:

  • Masalah keuangan/finansial, dikarenakan keterpurukan yang dialami oleh pelajar dan mahasiswa apabila tidak memiliki uang membuat mereka khawatir dan menjadikan judi online sebagai jalan keluar.Bukan hanya mudah dalam bermainnya judi  online juga dapat dengan mudah di akses oleh banyak pengguna.
  • Ajakan teman, juga dapat mempengaruhi orang-orang yang tidak bermain judi online menjadi pemain dengan alasan untuk memperoleh adrenaline yang tinggi dan juga uang yang instan
  • Permainan dalam judi yang seru, seperti rata rata pelajar dan mahasiswa yang bermain game online di gadget pemain judi online juga merasa senang dengan permainan yang mereka mainkan di dalam judi online.Bukan hanya karena permainan yang menyenangkan tapi juga membuat seorang pemain judi bersemangat adalah menunggu taruhan yang ditaruhnya menang atau tidak.
  • Karena rasa penasaran, biasanya remaja dipenuhi oleh rasa kaingin tahuan yang tinggi sehingga mereka mencoba bermain judi online.Disaat mereka menang mereka akan merasa senang dan puas sehingga mencoba dan mencoba lagi walau hasil akhirnya mereka kalah pada akhirnya mereka bangkrut.

Dengan semua alasan tersebut jalan keluar/Solusi yang terpikirkan oleh saya adalah sebagai berikut :

  • Memulai mencari pekerjaan, pekerjaan apapun yang halal dan legal walau gajinya kecil mulailah dari situ supaya bisa membangun fondasi ekenomi individu.
  • Memilih-milih teman, bukan saya menyuruh kalian yang membaca menyeleksi teman begitu saja kadang ada juga teman yang berkelakuan buruk tapi tetap membantu dikala kita sedang kesulitan. Jadi bijak-bijaklah memilih teman yaa.
  • Memulai belajar banyak hal, dengan memulai belajar banyak hal kita bisa memandang banyak persoalan dari berbagai bentuk sudut pandang.
  • Mendekatkan diri dengan tuhan, seorang yang ibadahnya bagus dan rajin tidak mungkin mendekatkan dirinya pada kejahatan dikarenakan dia senantiasa selalu mengingat tuhannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun