Judi online dapat diakses kapan saja dan di mana saja, termasuk oleh anak-anak. Judi bukan hanya berdampak pada diri sendiri tapi juga berdampak pada orang lain juga.
judi online sangat populer pada zaman sekarang.Seperti yang kita tahu judi online adalah permainan atau taruhan yang dilakukan melalui internet, di mana pemain mempertaruhkan uang atau nilai lainnya untuk mendapatkan keuntungan.Judi online dapat berupa permainan kartu, catur, atau dadu. Beberapa contoh judi online lainnya adalah Poker Virtual, Kasino, dan Taruhan Olahraga (Sportbook).
Judi online dapat berdampak besar dan sering kali tidak disadari oleh pemainnya. Ada beberapa faktor yang dapat membuat seseorang terjebak dan ketagihan bermain judi online adalah:
- Kemudahan akses
- Permainan yang seru
- Harapan tinggi untuk memperoleh uang banyak secara instan
- Tertekan dalam hidup
- Ambisi besar
- Adrenalin tinggi.
Dampak dari melakukan judi online ada beragam,jika seorang pemain judi online menang dalam judi yang dilakukannya maka otak dan perasaan pemain akan aktif memproduksi penghargaan, adrenalin, dan endorfin. Hal ini membuat pemain merasa senang dan ingin terus bermain untuk mendapatkan kemenangan atau keuntungan yang lebih besar.
Setelah pemain senang dan merasa dirinya bisa memenangkan sebuah perjudian untuk ke 2 kalinya bisa saja pemain tersebut kalah dari perjudian yang dilakukannya.Ada beberapa dampak dari penjudi online yang kalah atau bisa disebut rungkad :
- Kesehatan Mental yang Terancam: Kecanduan judi online dapat menyebabkan stres          berat, kecemasan, bahkan meningkatkan risiko bunuh diri.
- Kondisi Finansial yang Rapuh: Kerugian besar akibat perjudian bisa mengarah pada                 kebangkrutan dan ketidakstabilan ekonomi yang serius.
- Dampak Emosional yang Mendalam: Terlibat dalam judi online dapat memicu depresi yang dalam dan masalah emosional lainnya.
- Risiko Kriminalitas: Beberapa individu terlibat dalam tindakan kriminal untuk memenuhi kebutuhan perjudian mereka, membahayakan diri sendiri dan orang lain.
- Keamanan Data Terancam: Data pribadi rentan terhadap penyalahgunaan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, meningkatkan risiko identitas dicuri atau disalahgunakan.
- Gangguan pada Hubungan Sosial: Perjudian online sering kali merusak hubungan baik dengan keluarga dan teman, karena terkonsentrasi pada aktivitas judi.
- Gangguan Pendidikan dan Karier: Kecanduan judi dapat mengganggu fokus dan kinerja di tempat kerja atau sekolah, berdampak negatif pada masa depan pendidikan dan karier.
- Ancaman terhadap Keberlanjutan Finansial: Upaya mendapatkan dana untuk berjudi dapat mendorong individu ke praktik-praktik ilegal atau tidak etis.
- Masa Depan Hancur: Seseorang yang terperangkap dalam lingkaran judi online berisiko     kehilangan segalanya, termasuk kesehatan, hubungan dan masa depan mereka.
Dampak nyata dari pengguna/pemain judi online sebagai berikut :
Mengutip dari Liputan6.com "Terkait judi online, kelompok pelajar dan mahasiswa yang terlibat sampai saat ini berjumlah total 960.000," kata Satryo dalam konferensi pers di Kantor Komdigi Jakarta, Kamis (21/11/2024).
Ia mengungkap, dari jumlah itu sebagian besarnya adalah mahasiswa. Untuk itulah, Kementerian Dikti, Sains, dan Teknologi pun telah memerintahkan semua unsur di Perguruan Tinggi Negeri maupun Perguruan Tinggi Swasta untuk mencegah keterlibatan dosen, mahasiswa, dan tenaga pendidikan agar tidak terlibat judi online.
Lebih lanjut, Satryo menyebutkan kalau mahasiswa yang terdampak judi online dianggap korban dari praktik-praktik bandar judi online. Oleh karenanya, para mahasiswa terdampak judi online akan direhabilitasi.
Rehabilitasi yang dimaksud pun disesuaikan dengan kondisi yang dihadapi. Bagi para mahasiswa korban judi online yang mengalami trauma akan mendapatkan bantuan dari psikolog untuk pemulihan diri.
"Mereka yang terdampak sampai harus diopname atau dirawat karena kelemahan mental, tiap perguruan tinggi wajib untuk merehabilitasi dan membantu memulihkan kondisi dari pasien tersebut," kata Satryo.