Mohon tunggu...
Fareh Hariyanto
Fareh Hariyanto Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Klasik

Sedang menempa kanuragan di Jurusan Ahwalusasyhiah IAI Ibrahimy Genteng Bumi Blambangan Banyuwangi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kewaspadaan Tanpa Kemanusiaan

9 Mei 2020   22:00 Diperbarui: 9 Mei 2020   21:54 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Foto Liputan6.com

Melihat informasi yang beredar akhir-akhir ini selalu dijejali dengan informasi seputar kasus-kasus pencurian yang meresahkan warga. Namun alih-alih mengurangi keresahan tindakan represif dari warga justru membuat ceruk pemisah yang dalam antara kewaspadaan dan alpanya kemanusiaan.

Kasus-kasus yang muncul akibat rawannya aksi kejahatan justru memperlihatkan bagaimana kemanusian diuji. Langkah-langkah yang dilakukan masyarakat saat ini yang cukup menafikan adanya empati justru memantik tanda tanya bersama apa yang sedang terjadi dengan masyarakat kita saat ini.

Pun memang saat pandemi ekonomi sedang sulit ditengah kebutuhan yang menghimpit serta nurani yang terdegradasi dengan adanya kecemasan akibat masifnya pemberitaan yang dianggap tak berimbang. Menjadikan masyarakat mengambil jalannya sendiri untuk menentukan masalah yang di hadapi.

Memang perkembangan media sosial sedikit banyak turut menyumbang kegelisahan yang dialami warga saat ini akibat informasi yang berlimpah dan tak terarah. Kuantitas yang tidak memikirkan kualitas dari informasi tersebut justru mengakibatkan diskresi yang terjadi di masyarakat.

Diskresi tersebutlah yang menyebabkan masyarakat mencari jalan pembenarannya sendiri dengan melakukan hal-hal yang dianggap benar. Subjektifitas inilah yang berdampak pada rasio kejadian kekerasan yang terjadi disekitar kita utamanya yang berhubungan dengan kejahatan.

Lebih Bijaksana

Melansir Radar Banyuwangi edisi Kamis, 30 April 2020 yang menuliskan ihwal keresahan warga imbas maraknya informasi aksi pencurian. Membuat warga melakukan aksi kekerasan kepada orang asing yang mencurigakan. Nahasnya seluruh korban tersebut ditengarai merupakan Orang dengan Gangguam Jiwa (OdGJ).

Terbaru, seorang pengamen babak belur dihajar warga Desa Wringinputih, Kecamatan Muncar, Selasa malam 5 Mei 2020. Korban mengalami luka parah pada wajah usai dihakimi massa, saat itu juga korban langsung diserahkan ke Polsek Muncar.

Berdasarkan keterangan pihak kepolisian, korban bernama Sugeng, (25), warga Dusun Krajan, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, awalnya mengamen di sekitar desa tersebut bersama adiknya. Karena kehabisan bahan bakar, keduanya menuntun sepeda motor miliknya.

Akibat warga terlalu curiga akhirnya mengamankan dua pemuda tersebut. Nahasnya beberapa oknum warga yang geram dan menyangka jika pemuda itu pencuri kendaraan bermotor langsung mengeroyok Sugeng dan menghajar wajah pemuda itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun