Tentunya dengan catatan, pemangku kebijakan dalam hal ini Kementrian Perhubungan bisa menjamin jika tidak ada pungutan liar yang terjadi. Sehingga jika ada truk yang melanggar maka muatan akan diturunkan untuk nanti diangkut dengan armada truk lainnya.
Pengurangan Beban Jalan
Hemat penulis ada tiga upaya lain yang bisa dilakukan pemangku kebijakan untuk bisa meminimalisir kejadian serupa terulang kembali. Pertama, bisa mempercepat pembangunan Jalur Lintas Selatan (JLS) yang hingga saat ini sudah sampai di Afdeling Pager Gunung di Desa Karangharjo Kecamatan Glenmore Banyuwangi.
Percepatan tersebut diharapkan bisa mengurangi beban jalan yang ditanggung jalur Gumitir karena hingga kini menjadi akses satu-satunya di wilayah Selatan Banyuwangi. Kedua, pihak perkebunan milik negara bisa bernegoisasi untuk penggunaan lahan yang ada. Mengingat Perkebunan Tebu Semboro yang terletak di Glenmore berada di bawah kewenangan PTPN XI sehingga hasil panennya dikirim ke Jember.Â
Padahal di Glenmore memiliki IGG yang berada di bawah PTPN XII, alangkah baiknya jika keduanya bisa saling bersinergi guna meminimalisir kendaraan truk pengangkut tebu yang melintas di jalur Gumitir. Ketiga, perlunya peremajaan  armada truk yang digunakan guna meningkatkan keamanan dalam pengiriman tebu tersebut.Â
Selain itu upaya dari pemilik armada juga bisa lebih bijaksana dalam mengangkut barang yang dibawa. Jangan hanya karena mengajar pundi-pundi rupiah saja sehingga menafikan segala aspek kesalamatan dalam berkendara. Terakhir, memang diperlukan sikap tegas untuk menindak segala pelanggaran guna terciptanya kelancaran di jalan raya utamanya jalur Gumitir tapal batas yang tak terbalas.
*Tulisan ini sempat dimuat di Radar Banyuwangi dengan judul yang sama.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H