Mohon tunggu...
fardiansyah
fardiansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa, UIN SIBER Syekh Nurjati Cirebon

Sepak bola

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Resistensi Masyarakat Terhadap Perubahan Sosial Budaya dalam Perspektif Pendidikan

1 Januari 2025   12:00 Diperbarui: 1 Januari 2025   11:35 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Oleh : Mukhammad Fajar Ardiansyah & Siti Nur Khovivah

Kami dari mahasiswa UIN SIBER Syekh Nurjati Cirebon

Perubahan sosial budaya terjadi karena faktor internal seperti perubahan jumlah penduduk, penemuan baru, dan kemajuan teknologi, serta faktor eksternal seperti lingkungan alam, pengaruh budaya lain, dan peperangan. Perubahan ini membawa dampak positif, seperti meningkatkan kualitas hidup dan daya saing, tetapi juga dapat menimbulkan dampak negatif seperti resistensi tradisi, aksi protes, kenakalan remaja, dan kriminalitas.

Peran pendidikan sangat penting dalam mendorong masyarakat berpikir kritis, inovatif, menghargai keberagaman, dan memahami pentingnya perubahan. Strategi mengatasi resistensi meliputi komunikasi efektif, kepemimpinan inklusif, dan pengelolaan konflik yang bijak. Penting untuk menyeleksi perubahan, mengambil manfaat positif. 


Penyebab Perubahan Sosial Budaya
Perubahan sosial budaya dalam masyarakat terjadi karena faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi perubahan jumlah penduduk, penemuan baru, dan kemajuan teknologi. Misalnya, pertambahan penduduk memengaruhi pola interaksi dan kebutuhan infrastruktur, sedangkan teknologi seperti internet membawa transformasi besar dalam komunikasi dan pendidikan. Faktor eksternal mencakup pengaruh lingkungan alam, budaya masyarakat lain, dan peperangan, di mana setiap aspek ini dapat memicu dinamika baru dalam kehidupan sosial.

Resistensi Terhadap Perubahan
Masyarakat sering kali menunjukkan resistensi terhadap perubahan sosial budaya. Beberapa bentuk resistensi meliputi keterikatan pada tradisi, ketakutan akan dampak negatif, ketidaksiapan terhadap teknologi, dan isolasi sosial. Misalnya, kelompok masyarakat yang menghargai tradisi merasa bahwa perubahan dapat mengancam identitas mereka. Resistensi ini menunjukkan pentingnya pendekatan yang inklusif dan komunikatif untuk mengurangi penolakan terhadap perubahan.

Dampak Perubahan Sosial Budaya
Dampak perubahan sosial budaya dapat bersifat positif maupun negatif. Dampak positif mencakup peningkatan kualitas hidup, inovasi, dan daya saing. Sebaliknya, dampak negatif meliputi aksi protes, kenakalan remaja, dan kriminalitas yang sering muncul ketika perubahan dianggap melanggar nilai atau norma yang ada. Oleh karena itu, masyarakat perlu selektif dalam menerima perubahan dengan tetap menjaga nilai-nilai tradisional.

Peran Pendidikan dalam Mengatasi Resistensi
Pendidikan memainkan peran penting dalam menghadapi resistensi terhadap perubahan. Pendidikan mendorong cara berpikir kritis, inovatif, dan adaptif, serta meningkatkan penghargaan terhadap keberagaman budaya. Dengan sistem pelapisan masyarakat yang terbuka, pendidikan juga memberikan peluang bagi individu untuk meningkatkan status sosial melalui kompetensi yang relevan. Pendidikan berperan dalam membentuk sikap masyarakat untuk lebih menerima perubahan yang positif.

Strategi Mengatasi Resistensi
Untuk mengatasi resistensi terhadap perubahan, diperlukan komunikasi efektif, kepemimpinan inklusif, dan pengelolaan konflik yang bijaksana. Komunikasi yang terbuka membantu mengurangi ketidakpastian, sementara kepemimpinan inklusif melibatkan semua pemangku kepentingan dalam proses perubahan. Pengelolaan konflik yang baik dapat menciptakan lingkungan yang mendukung dan harmonis. Dengan strategi ini, masyarakat dapat lebih siap menerima perubahan sosial budaya yang membawa kemajuan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun