Mohon tunggu...
Fardha Yoedya Salsabiila
Fardha Yoedya Salsabiila Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Mahasiswa program studi Sastra Indonesia Sebelas Maret.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pelestarian Bahasa Daerah, Salah Satu Upaya Mempertahankan Budaya

22 Oktober 2024   22:10 Diperbarui: 22 Oktober 2024   22:31 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bahasa daerah adalah bahasa yang biasa digunakan oleh masyarakat dalam suatu wilayah tertentu atau suatu komunitas. Menurut laman Ethnologue (2024) Indonesia memiliki lebih dari 718 jenis bahasa daerah. Bahasa daerah tersebut biasa digunakan oleh masyarakat untuk komunikasi sehari-hari hingga upacara adat. Namun, dalam era globalisasi beberapa bahasa daerah semakin terancam, maka dari itu penting adanya program pelestarian daerah. Dalam hal ini, pelestarian bahasa daerah bukan hanya soal mempertahankan cara berkomunikasi, tetapi juga menjaga identitas budaya yang melekat pada setiap komunitas. Maka dari itu, dapat dikatakan bahwa pelestarian bahasa daerah merupakan salah satu cara untuk dapat mempertahankan budaya.


Bahasa daerah digunakan pada cerita legenda atau mitos yang ada dalam suatu masyarakat. Cerita-cerita tersebut biasanya berbentuk tradisi lisan, hanya cerita dari mulut ke mulut. Hal tersebut menandakan bahwa bahasa daerah menjadi warisan budaya yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Selain itu, pada prosesi upacara adat pasti juga menggunakan bahasa daerah. Apabila suatu komunitas kehilangan bahasa daerahnya, maka mereka juga akan kehilangan bagian penting dari budaya tersebut.

Bahasa juga membentuk suatu identitas sosial dari suatu komunitas bahasa tersebut. Bahasa daerah membantu memperkuat rasa kebersamaan dan identitas kolektif dalam komunitas tersebut. Sebagai contoh, pada suatu pusat perbelanjaan yaitu Blok M Square terdapat pujasera yang bertajuk warung toba. Pada pujasera tersebut banyak diisi dengan penjual makanan khas Sumatera, selain itu juga ada hiburan berupa sebuah grup musik yang menyanyikan lagu khas Sumatera. Masyarakat yang berbahasa daerah sama berkumpul dan merasakan kebersamaan meskipun di perantauan. Dari contoh tersebut memperlihatkan bahwa bahasa daerah dapat memperkuat rasa kebersamaan dan identitas kolektif.

Pada zaman yang telah modern, teknologi menjadi suatu hal yang penting dan dapat dimanfaatkan dalam pelestarian bahasa daerah. Salah satu bentuk pemanfaatannya yaitu dengan mendokumentasikan bahasa daerah. Seperti yang dilakukan oleh beberapa peneliti di BRIN pada Pusat Preservasi Bahasa dan Sastra. Menurut laman Badan Riset dan Inovasi Nasional (2024) Pusat Preservasi Bahasa dan Sastra memiliki projek untuk mendokumentasikan beberapa bahasa yang terancam punah. Dalam proses pendokumentasian bahasa juga digunakan berbagai macam teknologi, seperti kamera, ELAN, dan berbagai website untuk mempublikasikan hasil dokumentasi bahasa. Teknologi dapat menghubungkan tradisi dengan modernitas dalam usaha melestarikan bahasa daerah.

Bahasa daerah merupakan bagian berharga dari warisan budaya dan merupakan elemen penting dalam membentuk identitas komunitas. Selain itu, teknologi membuka kesempatan baru untuk mendukung upaya pelestarian bahasa. Usaha menjaga kelangsungan bahasa daerah adalah tanggung jawab bersama guna memastikan kontinuitas identitas budaya dan keberagaman di Indonesia. Dengan demikian, kerjasama antara pemerintah, institusi pendidikan, dan masyarakat sangat diperlukan untuk menjaga bahasa daerah melalui kebijakan yang mendukung, program pendidikan, dan penerapan teknologi.

Referensi:
Badan Riset dan Inovasi Nasional. (2024). Diakses 12 Agustus 2024. https://brin.go.id/orarbastra/pusat-riset-preservasi-bahasa-dan-sastra/page/profil-pusat-riset-preservasi-bahasa-dan-sastra.
Eberhard, David M., Gary F. Simons, and Charles D. Fennig (eds.). 2024. Ethnologue: Languages of the World. Twenty-seventh edition. Dallas, Texas: SIL International. Online version: http://www.ethnologue.com.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun