Di Zaman yang serba praktis ini, pendidikan menjadi hal utama yang harus dikejar oleh seluruh manusia dalam menunjang hidupnya. Pendidikan pun telah berkembang dan menghasilkan banyak macamnya untuk ditekuni. Unsur utama yang merupakan saluran dalam pendidikan adalah sekolah. Saat ini, masyarakat berlomba – lomba untuk bersekolah setinggi – tingginya mengingat pentingnya pendidikan bagi kehidupan. Lembaga pendidikan pun juga ikut meningkatkan kualitas pendidikannya agar mendapatkan predikat intregitas yang tinggi. Masyarakat pun berusaha memasukan generasi - generasi muda bangsa ke dalam lembaga pendidikan yang terbaik.
Salah satu sekolah yang diminati adalah Kolese. Mungkin sebagian orang telah mengenal apa itu Kolese. Namun, masih banyak juga yang belum mengerti dan mengetahui keberadaan Kolese khususnya di Indonesia. Kolese adalah sekolah yang berdiri dalam naungan Serikat Yesus yang dibangun oleh St. Ignasius Loyola dan dikelola oleh para Jesuit. Keberadaan Kolese di Indonesia pun sudah tersebar hingga saat ini terdapat tujuh Kolese yang berada di Indonesia dari sabang hingga merauke. Meskipun Kolese merupakan sekolah yang berada dalam naungan ordo Katolik, Kolese berbeda dengan sekolah sekolah katolik biasanya. Mengingat eksistensi sekolah Kolese di Indonesia, Sebenarnya apa sih yang membuat unik Kolese dari sekolah – sekolah lain?.
Terdapat Tujuh Kolese di Indonesia. Yaitu; Kolese Kanisius, Kolese Gonzaga, Kolese Loyola, Kolese De Britto, Kolese Mikael, Kolese Pika, dan juga Le cocq. Kolese – Kolese tersebut tersebar di seluruh Indonesia. Yang membedakan Kolese dengan sekolah lain adalah cara belajar yang dimiliki setiap kolesenya. Setiap sekolah kolese menanamkan semangat – semangat ignasian yang dijadikan sebagai dasar pembelajarannya. Salah satu semangat yang paling terkenal adalah “Non Scholae sed Vitae Discimus” yang artinya sekolah tidak hanya untuk mengejar nilai namun juga untuk belajar hidup. Semangat ini merupakan semangat dasar yang membangun karakteristik Kolese di dunia. Setiap kolese mengajarkan peserta didiknya untuk sekolah tidak hanya mengejar nilai – nilai akademis dan prestasi, namun juga dengan belajar nilai – nilai kehidupan sebagai dasar dalam pembentukan karakter kedepannya.
Salah satu contoh penerapannya dalam sekolah adalah adanya banyak sekali kegiatan diluar akademis yang diadakan di diikuti oleh siswa. Banyak pula event – event yang digelar dan sebagian besar melibatkan siswa dalam pelaksanaanya. Hal ini dapat menunjang siswa untuk terus berkembang dan lebih baik dalam memanajemen waktu. Siswa tidak dibiasakan untuk terlalu focus kepada pelajaran akademis namun juga diharuskan untuk memenuhi bersosialisasi dan mengenal pergaulan. Dengan ini, siswa tidak hanya mementingkan dirinya sendiri dalam pencapaian nilai, namun juga memperhatikan sekitarnya yang membutuhkan bantuan dan saling bahu membahu.
Penanaman nilai – nilai ini sudah dibiasakan sejak masa orientasi siswa. Keunikan lain dari Kolese adalah MOS nya yang berbeda dengan sekolah lainnya. Setiap Kolese memiliki sistemnya sendiri dalam mengorientasi siswa. Namun, pada dasarnya hamper semua Kolese memiliki makna yang sama dalam MOS nya. Mos di Kolese tidak digunakan sebagai masa untuk menindas junior ataupun wadah pembalasan dendam. Hampir di seluruh Kolese di Indonesia, MOS selalu dibuat sangat berkesan dan bahkan menjadi turning point bagi seluruh siswanya. Disinilah kekeluargaan dibentuk dan karakter – karakter baik bermunculan. Meskipun terlihat berat, namun MOS yang dialami benar – benar sangat berkesan dan membentuk karakter penerus bangsa yang berkualitas.
Selain kedua keunikan tersebut, masih banyak keunikan – keunikan lain yang dimiliki oleh Kolese. Tak jarang pula dengan kelebihan yang dimiliki Kolese, banyak tercetak alumni – alumni kolese yang menjadi orang – orang besar dan berguna bagi Negara. Selain itu, menurut testimoni yang ada, belajar di Kolese itu sangat seru dan jauh dari kata membosankan. Bagaimana, Tertarik untuk bersekolah di Kolese?