Pandemi COVID-19 telah membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk sektor kesehatan. Dalam menghadapi krisis global ini, industri tekstil muncul sebagai salah satu sektor yang memainkan peran penting, terutama melalui kontribusinya dalam penyediaan alat pelindung diri (APD) dan inovasi di bidang medis.
 Peran ini telah mengukuhkan tekstil sebagai elemen strategis dalam penanganan pandemi sekaligus solusi untuk tantangan kesehatan di masa depan.
Selama pandemi, kebutuhan akan APD melonjak drastis. Masker wajah, baju hazmat, dan sarung tangan medis menjadi perlengkapan yang paling dicari untuk melindungi tenaga kesehatan dan masyarakat dari virus. Industri tekstil berhasil beradaptasi dengan cepat untuk memenuhi permintaan yang membludak ini.Â
Pencetakan tiga dimensi (3D) menjadi salah satu teknologi yang mendukung penyediaan peralatan medis secara cepat dan efisien. Dengan teknologi ini, berbagai perangkat seperti masker, pelindung wajah, hingga katup pernapasan dapat diproduksi dalam waktu singkat.
Selain itu, penggunaan kain nonwoven yang memiliki daya filtrasi tinggi menjadi solusi efektif dalam pembuatan masker dan pakaian pelindung. Kombinasi teknologi tekstil dan inovasi seperti nanoteknologi memungkinkan penciptaan material yang tidak hanya tahan air, tetapi juga memiliki sifat antimikroba yang mampu meminimalkan penularan virus.Â
Inovasi ini memberikan perlindungan maksimal bagi tenaga medis yang berada di garis depan penanganan pandemi.
Industri tekstil juga berkontribusi dalam pengembangan teknologi medis yang lebih canggih. Salah satu inovasi terbaru adalah perban pintar yang dilengkapi dengan sensor untuk memantau kondisi luka. Perban ini mampu mengirimkan data ke perangkat medis, sehingga proses penyembuhan dapat dipantau secara real-time. Teknologi ini tidak hanya mempercepat proses pemulihan, tetapi juga mengurangi risiko infeksi yang sering menjadi tantangan dalam perawatan luka.
Selain perban pintar, tekstil juga dimanfaatkan dalam perangkat implantasi medis seperti jaring hernia dan stent vaskular. Material tekstil yang digunakan dirancang untuk kompatibilitas biologis tinggi sehingga mengurangi risiko penolakan oleh tubuh.
 Dalam beberapa kasus, penggunaan serat biodegradable memungkinkan material ini larut dalam tubuh setelah menjalankan fungsinya, memberikan solusi yang lebih ramah lingkungan dan praktis.
Industri tekstil tidak hanya memberikan kontribusi dalam sektor kesehatan, tetapi juga memiliki dampak ekonomi yang signifikan. Selama pandemi, meningkatnya produksi APD menciptakan banyak lapangan kerja baru.