Mohon tunggu...
Fardan Mubtasir
Fardan Mubtasir Mohon Tunggu... Guru - Human, Culture, and Society

Seseorang yang sedang belajar menjadi manusia dan belajar berbagi coretan-coretan sederhana yang bisa berdampak positif terhadap sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Meningkatkan Efisiensi dan Aksesibilitas Layanan Kesehatan Berbasis Digital Melalui Telemedicine

5 November 2024   07:30 Diperbarui: 5 November 2024   07:34 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesehatan adalah kondisi optimal fisik, mental, spiritual, dan sosial seseorang untuk menjalankan peran dan tanggung jawabnya dengan efektif. Setiap individu memiliki hak dasar atas kesehatan, yang membutuhkan layanan kesehatan berkualitas. Namun, di Indonesia, akses layanan kesehatan yang merata masih menjadi tantangan besar. Beberapa kendala utama termasuk terbatasnya fasilitas kesehatan dan kurangnya tenaga medis yang tersebar secara merata di berbagai wilayah, terutama di daerah terpencil dan timur Indonesia seperti Maluku, Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Papua, yang mencatat tingkat gizi buruk lebih dari 40%.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI yang disitir situs Kebijakan Kesehatan Indonesia pada 2019, sebanyak 52,8% dokter spesialis terkonsentrasi di Jakarta, sementara di NTT dan provinsi-provinsi timur lainnya, jumlah dokter spesialis hanya sekitar 1-3%. Kondisi ini menunjukkan ketimpangan pelayanan kesehatan di Indonesia, yang seharusnya menjadi perhatian besar. Pemerintah dituntut untuk terus meningkatkan mutu layanan kesehatan secara keseluruhan, dan salah satu strategi utamanya adalah memanfaatkan teknologi digital.

Pandemi Covid-19 yang melanda sejak 15 Juli 2022 menjadi momentum perubahan di mana masyarakat dipaksa membatasi interaksi fisik, sehingga mendorong adopsi teknologi digital secara lebih luas, termasuk dalam sektor kesehatan. Di era digital, inovasi dalam pemeriksaan kesehatan berbasis jaringan telekomunikasi, atau yang dikenal sebagai telemedicine, bukan lagi hal baru. Teknologi ini menjadi andalan untuk menghubungkan masyarakat di seluruh penjuru negeri dengan layanan kesehatan yang lebih terjangkau dan mudah diakses.

Telemedicine berpotensi besar untuk mendukung visi besar bangsa dalam meningkatkan kualitas kesehatan rakyat agar dapat mencetak generasi penerus yang sehat, cerdas, dan berkualitas. Transformasi layanan kesehatan yang berbasis digital ini juga menuntut fasilitas kesehatan seperti rumah sakit untuk beradaptasi dengan teknologi informasi, yang memungkinkan pelayanan kesehatan menjadi lebih efisien dan menyeluruh. Dari aspek regulasi, Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan memberikan dasar hukum untuk pemanfaatan teknologi dalam layanan kesehatan dan penguatan sistem informasi kesehatan.

Teknologi kesehatan di sini mencakup berbagai bentuk alat, produk, dan metode yang dirancang untuk mendukung diagnosis, pencegahan, dan pengobatan berbagai masalah kesehatan. Pemanfaatan teknologi ini melibatkan proses pengembangan, penerapan, hingga pemanfaatan teknologi untuk mengumpulkan, menyimpan, mengolah, dan berbagi informasi kesehatan secara lebih terstruktur. Telemedicine, sebagai salah satu bentuk layanan kesehatan berbasis teknologi, memungkinkan pasien untuk berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis lain tanpa harus datang langsung ke fasilitas kesehatan.

Selain konsultasi, pasien juga bisa melakukan tes laboratorium dan mendapatkan resep obat melalui layanan ini. Dengan adanya telemedicine, akses masyarakat terhadap layanan kesehatan menjadi lebih luas. Jika sebelumnya pasien harus datang langsung ke rumah sakit atau klinik, kini para tenaga medis dan penyedia layanan kesehatan dapat lebih proaktif menjangkau pasien, termasuk mereka yang berada di wilayah terpencil dengan keterbatasan dokter atau tenaga medis. Layanan telemedicine sangat membantu masyarakat di daerah terpencil dan juga mereka yang memiliki keterbatasan fisik atau mobilitas.

Misalnya, pasien tidak perlu lagi bepergian jauh ke rumah sakit atau klinik karena telemedicine bisa diakses dari mana saja dengan koneksi internet, bahkan di daerah terpencil sekalipun. Selain praktis, layanan ini juga menawarkan respon yang cepat dan biaya yang lebih terjangkau, yang membuatnya semakin diminati oleh pasien dengan jadwal padat atau mobilitas tinggi. Telemedicine juga memungkinkan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan. Dengan kemajuan teknologi, tenaga medis kini dapat memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mesin (ML) untuk membantu mendiagnosis penyakit, memprediksi kondisi kesehatan, dan merancang pengobatan preventif yang lebih akurat.

Meski demikian, penerapan teknologi ini juga menimbulkan tantangan tersendiri. Salah satu masalah utama yang muncul adalah privasi dan keamanan data pasien. Data kesehatan yang disimpan secara digital harus dijaga kerahasiaannya dan tidak boleh disalahgunakan oleh pihak mana pun. Karena itu, tenaga medis perlu memahami aspek teknis dari teknologi digital dengan baik untuk memastikan telemedicine diterapkan secara optimal tanpa mengorbankan privasi pasien. Kementerian Kesehatan RI melalui Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024 mengungkapkan bahwa saat ini 80% fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia masih belum terjangkau teknologi digital.

Tantangan ini seharusnya menjadi pengingat akan pentingnya digitalisasi layanan kesehatan demi meningkatkan efisiensi kinerja rumah sakit dan klinik, serta memberikan pengalaman pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat. Dengan layanan yang lebih efisien dan efektif, status kesehatan masyarakat Indonesia dapat meningkat secara signifikan. Pada akhirnya, telemedicine adalah salah satu inovasi yang sangat potensial untuk meningkatkan efisiensi dan aksesibilitas layanan kesehatan di Indonesia. Seiring dengan perkembangan teknologi komputer dan sistem digital, telemedicine semakin diadopsi luas dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat, tanpa terbatas oleh jarak atau keterbatasan infrastruktur fisik. Kehadiran telemedicine diharapkan mampu mendukung visi besar menuju Indonesia yang lebih sehat dan merata dalam hal akses kesehatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun